Rabu, 10 September 2014

DAGELAN MALAM PELIPUR LARA 2014


BISMILLAH (Salam Dagelan Sahabat Dumay)
TERTAWALAH selagi bisa TERTAWA
Sebelum Manyun dan Cemberut memjemputmu.

Murid 1 : Pak Guru , Apa bedanya Lebay, Bohay dan Coboy ?
(Murid-murid : Tercengang….suasana riuh gemuruh)
Pak Guru : “ Pertanyaanmu ada – ada saja !”ssst….Bentar ya, bapak mikir dulu (****)
Murid 2 : yang beda pelakunya (nyletuk)
Murid 1 : Lebih spesifik lagi ?
Murid 2 : ehhmmmm….sambil mikir #gigit penggaris (tambah mumet kawan)
 Murid 3 : Saya tahu saya tahu….gampang soal itu mah !!”
Murid 1 : Apa dong kasih tahu saya ?
Murid 3 : (Dengan lancar dan cepat menjawab)
Kalo Lebay dia pamer dari depan
Kalo Bohay dia pamer dari belakang
Kalo Coboy dia pamer dari samping
Betul ngak sedulur2..!”
Murid 1 : Cerdas dan super sekali kawan
Murid 2 : iya iyalah, bapaknya khan tukang foto model
Pak Guru : Setuju banget tuh (Dengan lantang dan keras menjawab)
Murid-murid : Prok Prok Prok ….terbahak-bahak (ngakak bareng)

@ semoga bermanfaat dan menghibur @

SOAL PROGRAM LINEAR MATEMATIKA 2014


SOAL-SOAL PROGRAM LINEAR
MATEMATIKA KELAS 12 SMA KURIKULUM 2013

  1. Seorang pengusaha kue memproduksi kue donat dengan biaya Rp1.000,00 per buah dan kue sus dengan biaya Rp1.250,00 per buah.pengusaha roti memiliki modal Rp1.000.000,00 dan mampu memproduksi maksimal 700 kue setiap harinya.jika x menyatakan banyak kue donat dan y menyatakan banyak kue sus, model matematika yang tepat dari permasalahan tersebut adalah.....
  2. Disebuah pameran, seorang sales disuruh menjual jenis barang A dan B. Sales tersebut harus dapat menjual barang A minimal 10 unit, dan barang B minimal 20 unit. Jumlah kedua jenis barang yang harus dijual tidak lebih dari 100 unit. Sales tersebut akan mendapatkan komisi Rp. 50.000,- untuk setiap penjualan barang A, dan Rp. 40.000,- untuk setiap penjualan barang B. Berapa komisi minimal yang diterima sales tersebut jika dia bisa mencapai target penjualan?
SOLUSINYA COBA SENDIRI YA…

@ SEMOGA BERMANFAAT @

Selasa, 09 September 2014

TEST IQ LEVEL INTERMEDIET dan SOLUSINYA

BISMILLAH (SALAM MATH LOVERS)
TEST IQ INTERMEDIET


IF
1#2==> 345
2#3==> 51213
3#4==> 72425
SO 4#5==> ?????
PLEASE SOLVE IT !

SOLUSI PENJELASAN :
Cara 1. Polanya (7+2)(4x(2x5))(40+1)
Cara 2. 2mn , (m²-n²) , (m²+n²)
Cara 3. Pakai pasangan triple pythagoras (perhatikan pola soalnya)
3^2 + 4^2 = 5^2
5^2 + 12^2 = 13^2
7^2 + 24^2 = 25^2
Jadi 9^2 + 40^2 = 41^2 = 1681 (perhatikan pergerakan angka dari 3->5->7->9)

Jawaban soalnya menjadi 4 # 5 = 94041 

@ SEMOGA BERMANFAAT @

Matematika Tuhan Berbeda Dengan Matematika Manusia (BIMBEL XPERT MTI BOGOR)

BISMILLAH (SALAM MATH LOVERS)
RENUNGAN EDUKASI SAHABAT BLOG 2014
Indahnya Berbagi Ilmu Di Dumay

Matematika Tuhan Berbeda Dengan Matematika Manusia

MANAGER akuntansi di kantor saya bilang, bulan ini cukup banyak pengeluaran. Sehingga kas keuangan menipis. Laba pun bisa jadi berkurang. Salah satu cara untuk menutupi kondisi tersebut harus meningkatkan omzet. Itulah logika Matematika manusia. Semakin banyak pengeluaran, semakin tipis omet keuangan. Ketika jumlah angka 10 dikurangi angka 5 maka hasilnya akan menjadi angka 5.
Pakai alat hitung apapun, hitungan matematika di atas pasti benar bahkan logika manusiapun tidak diragukan lagi, tapi ingat logika MATEMATIKA TUHAN jauh dan jelas berbeda. APA BUKTINYA ???
Saya mempunyai pengalaman berbeda, sampai saya menyimpulkan bahwa Matematika Allah berbeda dengan Matematika manusia. Saat itu saya ditelepon oleh seorang teman yang mau mengadakan pelatihan shalat khusuk. Ajakan dia belum bisa menjawab bisa atau tidak karena dua hari sebelumnya saya pergi ke luar kota. Namun setelah kontak sana sini dan ada kepastian bisa, saya menjawab ya.
Setelah itu dia SMS lagi bahwa dalam acara tersebut diundang juga anak yatim sekitar 50 orang. Dia memberikan kesempatan kepada saya untuk bersodakoh dan menyantuninya. Saya hanya bisa menjawab, “Nanti saya kabari pak,” karena saya tidak memegang uang dalam sejumlah itu. Segala pengeluaran keuangan untuk kepentingan eksternal harus diskusi dulu dengan isteri di rumah.
Setelah meyakinkan isteri, akhirnya dia mengerti. Sejumlah uang disisihkan di dalam sebuah amplop. Saya niatkan untuk membantu anak yatim lillahita’ala. Jumlahnya tidak seberapa, tapi niat untuk mengeluarkan dalam kondisi anggaran yang sudah jelas postingnya membutuhkan keyakinan di luar logika manusia. Isteri saya malah berdoa, Allah pasti tahu apa yang kita butuhkan. Setelah menyerahkan uang tersebut kemudian saya melupakan begitu saja.

Keesokan harinya ada SMS dari seseorang yang saya kenal yang menyuruh mengambil uang honor saya mengerjakan suatu even. padahal saya tidak berharap memperolehnya. Berapakah jumlahnya? Jumlahnya tiga kali lipat dari yang saya berikan kepada anak yatim. Isteri saya kaget dan takjub, baru kemarin mengeluarkan untuk anak yatim, keesokan harinya langsung diganti. Subhanallah. Ternyata berbisnis dengan Allah tidak pernah merugi, berbisnis dengan Allah selalu diganti dengan nilai yang lebih besar. Mungkin nilainya memang berbentuk material, mungkin juga berbentuk imaterial. Apakah kebahagiaan, kedamaian, dll.

Dari sini saya semakin yakin bahwa Allah Maha Kaya, Allah Maha Tahu segalanya kebutuhan kita. Jangan segan-segan untuk memberikan sesuatu yang kita miliki untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Semakin banyak memberi, semakin banyak menerima. Kita ambil contoh pipa paralon yang diisi air secara terus menerus, maka aliran air di dalam pipa tersebut akan berjalan dengan lancar. Coba kalau pipa tersebut disumbat dengan alasan mengumpulkan air lebih banyak, maka yang terjadi malah sesuatu yang tidak kita inginkan datang kepada kita. Mungkin pipa tersebut akan pecah karena tidak dapat menahan deras air yang cukup besar atau air yang ada di hulu tumpah ke sana kemari.
Dari pengalaman tersebut sampai-sampai saya bergurau kepada Manager Keuangan di kantor dengan bertanya, mau berapa omzet kantor bulan ini? Rp200 juta, Rp300 juta? Mudah saja, kata saya. Kita berbisnis dengan Allah. Dia akan mengganti bisnis kita denganNya 10-100 kali lipat asalkan kita yakin. Artinya keyakinan kita di angka berapa uang yang kita saving untuk kepentingan shodakoh akan kembali. Kalau asumsi uang yang bakal kembali adalah 50 kali lipat, sementara omzet yang kita inginkan adalah Rp 250 juta, maka bulan tersebut kita harus bersodakoh Rp 5 juta. Berani untuk melakukan langkah tersebut? Manager Keuangan hanya senyum-senyum saja. Logika akuntansi dia jauh lebih dominan ketimbang logika Matematika Tuhan.

Kalau kita yakin, itu bakal terjadi. Apalagi Allah tidak pernah berbohong kepada makhluknya. Bagi yang belum mencoba bisa jadi angka tersebut terasa berat karena terlalu besar. Sodakoh kok terlalu besar? Memang ada kebiasaan jelek di antara kita, kalau mau sodakoh pasti mengambil uang yang paling kecil nilainya. Ketika di dompet ada Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 10 ribu dan Rp 1 ribu, maka Rp 1 ribu lah yang dikeluarkan untuk bersodakoh. Memang tidak menjadi masalah, tapi yang balik kepada kita pun akan kecil pula nilainya.

Coba kita menggunakan logika lain yang lebih sederhana. Kalau kita memancing pakai cacing di kolam, biasanya ikan yang kita dapatkan paling besar ikan gurame. Sementara kalau kita memancing ikan di laut menggunakan udang, yang harganya jauh lebih mahal dari cacing, kemungkinan besar kita bisa mendapatkan ikan kakap atau lebih besar lagi.

Contoh lain, bisnis UKM dengan kecil, dengan bisnis Franchise dengan modal besar. Kemungkinan mendapatkan keuntungan jauh lebih besar adalah dari bisnis Franchise. Tinggal persoalannya adalah, apakah kita yakin dengan modal yang kita keluarkan, atau kita tidak yakin. Tapi kalau kita lihat, semakin banyak memberi semakin banyak menerima sudah masuk ke dalam hukum universal. Artinya, siapapun yang melakukan langkah itu maka akibatnya sudah jelas.
Mengapa belum banyak orang yang berbisnis dengan Tuhannya? Di sinilah sifat manusia yang masih menggunakan logika manusianya dan tidak beranjak untuk menoleh logika invisible hand yang hasilnya jauh lebih besar dari itung-itungan manusia. Semoga menjadi inspirasi.AMIN.
Sumber : Kisah Nyata - Copas from Mujito Web blog

@ SEMOGA BERKAH dan BERMANFAAT @

Senin, 08 September 2014

FILOSOFI INSPIRATIF BOTOL KECAP


Filosofi Botol Kecap (Kisah Inspiratif)

Dikisahkan ada seorang pengusaha kaya yang tampak bahagia. Uang bukan masalah baginya. Usahanya maju, dia jarang rugi, hampir semua bisnisnya mendatangkan keuntungan berlipat. Seakan-akan, uang itu mengejar-ngejar dirinya.
Dia pun memiliki istri yang cantik, anak-anak yang sehat dan lucu. Akan tetapi, di balik kesuksesannya itu ada banyak perilaku buruk yang dia lakukan. Pengusaha ini gemar melakukan maksiat.
Karena berkantong tebal, dia dengan mudah bisa bergonta-ganti pasangan alias main perempuan, melakukan kecurangan dalam bisnis, mengonsumsi makanan dan minuman haram, dan beragam kemaksiatan lainnya.
Sampai suatu ketika, dia mengalami sebuah peristiwa yang mengubah hidupnya. Anaknya yang berusia tiga tahun meninggal dunia karena kecelakaan yang disebabkan keteledoran dirinya. Peristiwa itu membawa perubahan dalam dirinya.
Dia bertobat dan bertekad untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dia lakukan. Dia pun mulai belajar melakukan shalat, pergi ke masjid, melaksanakan puasa Ramadhan, dan sebagainya.
Di tengah upaya perbaikan diri itulah, krisis moneter yang menghantam pada tahun 1998 telah membawa perubahan drastis dalam bisnisnya. Perlahan, tetapi pasti, dia mengalami kebangkrutan. Satu per satu perusahaan miliknya gulung tikar dan berpindah tangan.
Utangnya membengkak sehingga tabungan dan depositonya di bank serta properti dan kendaraannya habis untuk menutupi utang-utangnya itu. Jika sebelumnya kata “gagal” dan “rugi” seakan menjauh darinya, sekarang kedua kata itu seakan lekat dengannya.
Jika sebelumnya gelimang rupiah demikian mudah dia dapatkan, sekarang uang recehan pun seakan enggan mendekat kepadanya. Telah berkali-kali, dia mencoba bangkit, merintis kembali bisnisnya, tetapi berkali-kali pula dia gagal. Tumpukan emosi negatif seakan tumpah ruah di otaknya.

Dalam kesulitan hidup yang mengimpit tersebut, dia mempertanyakan keadilan Tuhan. Saat tenggelam dalam kemaksiatan, begitu mudahnya rezeki didapat, tetapi setelah meninggalkan kemaksiatan, rezeki pun ikut meninggalkan dirinya.
“Apakah ada yang salah? Ke mana doa-doa yang selama ini dia panjatkan? Apakah Tuhan tidak mendengar atau tidak sudi mengabulkan doaku? Bukankah Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang serta akan mengabulkan doa-doa dari setiap hamba-Nya?”

Begitu keluhnya. Memang, di tengah kesulitan itu, kuantitas ibadah semakin berlipat-lipat. Namun, itu semua seakan belum cukup untuk mengembalikannya pada “kehidupan normal”.
Berkali-kali, dia mendatangi ustaz dan kiai untuk meminta doa dan nasihat. Saat diberi doa atau amalan tertentu, dia akan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Namun, lagi-lagi semuanya berakhir dengan kekecewaan. Dia pun mulai meragukan para kiai dan ustaz tersebut yang katanya hanya pandai berteori. Mana buktinya?

Di ambang keputusasaan, pertolongan Allah pun datang melalui salah seorang kenalannya. Dia adalah seorang dosen agama di sebuah perguruan tinggi ternama. Dosen itu tidak membawakannya uang, menawarkan kerja sama bisnis, atau hal lain yang bersifat materi.
Namun, dia membawa nasihat yang mampu mengubah paradigma berpikir mantan pengusaha kaya ini. Tidak banyak dalil yang dia ungkapkan. Dia hanya memberikan analogi dan perlambang saja. Katanya,
“Seseorang tidak bisa mengisi botol penuh kecap dengan air putih, sebelum kecapnya dibuang terlebih dahulu. Baru setelah itu, kita bisa memasukkan air putih. Itu pun masih ada sisa-sisa kecap yang belum terbuang sehingga air yang kita masukkan masih akan bercampur dan berwarna hitam. Air itu harus dibuang lagi sehingga botol benar-benar bersih dari kecap. Baru setelah itu, air yang kita masukkan benar-benar bening karena tidak tercampur lagi dengan kecap.
Analoginya, kecap itu adalah harta yang kita miliki dan air putih itu adalah doa dan amal ibadah yang kita lakukan. Antara maksiat dan kebaikan tidak akan mungkin bisa bersatu. Karena itu, ketika seseorang ingin menyucikan dirinya, semua kotoran yang ada dalam diri dan harta harus dibuang dan dibersihkan.

Ada banyak skenario Tuhan untuk ‘membersihkan’ harta seseorang sehingga harta kotor yang dimilikinya benar-benar terkuras, mungkin dibangkrutkan usahanya, kena tipu, dan sebagainya. Andaipun semuanya sudah terkuras, boleh jadi masih ada kotoran yang masih tersisa dalam diri dan harta. Allah Swt. akan meinbersihkannya dengan penyakit, musibah, atau lainnya, sembari dia menahan rezeki dari orang itu. Nah, ketika dia sudah benar-benar bersih, Allah Swt. akan membukakan jalan rezeki yang halal kepadanya. Yang jadi masalah, apakah kita sabar atau tidak dalam proses pembersihan itu?”
Nasihat ini mampu menjawab pertanyaannya selama ini tentang keadilan Tuhan, tentang ijabah doa, tentang makna pertobatannya. Allah Ta’ala. mengambil sebagian besar kekaya-annya bukan karena Allah benci, melainkan Allah amat sayang dan cinta kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat.
Sebabnya, bagaimana mungkin mengisikan nasi dan sup yang lezat ke dalam mangkuk yang blepotan dengan kotoran. Tentu sangat bijak jika mangkuk itu dibersihkan terlebih dahulu. Begitu pula qada Allah, sebelum menuangkan limpahan rahmat dan ampunan-Nya, dia akan membersihkan orang tersebut dari jelaga kemaksiatan yang masih hinggap dalam diri dan hartanya.
 
Beberapa tahun berlalu, mantan pengusaha kaya ini sudah berada kembali di jalur kesuksesan bisnisnya. Walau belum sesukses dahulu, tanda-tanda ke arah itu sudah mulai terlihat di hadapannya. Ibaratnya, dia tengah mengisi botol nasibnya dengan air putih keberhasilan setelah dia menumpahkan hitamnya air kemaksiatan.
Rentetan kegagalan dalam bisnis telah membawa perubahan positif dalam diri pengusaha ini walau sebelumnya dia nyaris jatuh pada keputusasaan.
Filosofi botol kecap yang disampaikan temannya telah membuka sudut pandang baru terhadap makna ujian dan makna hidup yang sebenarnya.
Dalam bahasa manajemen, pengusaha ini telah mengalami reinventing atau menemukan kembali tujuan hidupnya.

Sumber : Kisah Nyata Seorang Pengusaha Kaya Indonesia
@ Semoga Berkah dan Bermanfaat @