Kamis, 16 Oktober 2014

SETELAH LULUS KULIAH KERJA ATAU NGANGUR LATEN ?


ANALISIS MATEMATIKA PILIH SETELAH LULUS KULIAH
KERJA ENAK ATAU NGANGGUR LAMA ?

Mari kita simak bersama
Misalkan : Kuliah S1 dengan biaya 6 juta per semester jaman sekarang
S1 paling cepat 4tahun ( 8 semester )
biaya kuliah 8 semester
6x8 = 48 juta
biaya hari2 ( jajan + bensin )
1 bulan hitung saya 500ribu/bulan ( 1 tahun 6 juta )
6x4 = 24juta
Jadi total tamat kuliah S1 = kurang lebih 80juta bahkan 100 juta
tapi Jikalau setelah tamat tetap nganggur , berarti uang yang sudah anda buang 100juta ( bahkan lebih ) , dan waktu 4tahun yang sudah anda buang
Kalo menurut saya , Kemampuan yang kita miliki yang menunjang Kehidupan kita
Percuma Anda kuliah tapi nggak dapat apa - apa ?
Anda yang mau menambahkan ?
Tambahan , biar fix
jadi intinya
Kuliah itu jangan dijadikan sebagai acuan hanya utk mencari kerja , jadi pemikirannya yang penting hanya lulus
tapi jadikan sebagai acuan utk mencari ilmu , karena Ilmu itu yg akan membuat kita bahagia
" Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat "
jadi menuntut ilmu yg serius , jangan dibuat main2
karena apa?
percuma anda kuliah tapi nggak serius ?
Sama aja membuang uang dan waktu mending langsung kerja ( sesuai penjelasan saya diatas )

 

RAHASIA 10 Nasihat Bijak Einstein


RAHASIA 10 Nasihat Bijak Einstein (Hal langka yang banyak tersembunyi)
TAHUKAH KAMU ???

Tak perlu bersiap-siap mengernyitkan kening, kita hanya akan membahas ringan tentang filosofi hidup singkat Einstein.
Tidak ada Fisika, nuklir, atau hal-hal jenius lainnya. Hanya hal kecil tapi sering terlupakan, padahal berpengaruh besar terhadap kehidupan kita. Apa saja nasehat bijak Einstein? Yuk kita lihat.

1. Buntuti Terus Rasa Ingin Tahu Anda
“Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja.”
Membaca kutipan Einstein di atas membuat kita bertanya-tanya. Seperti apa rasa ingin tahu itu? Saya selalu bertanya-tanya mengapa ada orang sukses, sementara banyak lainnya gagal?
Karena itu banyak-banyaklah menghabiskan banyak waktu membaca banyak bahan. Mencari tahu koneksi berbagai hal terhadap kata ‘sukses’. Mengejar jawaban rasa ingin tahu Anda adalah kunci rahasia kesukesan.

2. Tekun itu Tak Ternilai
“Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah.”
Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah Anda setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?
Ada ungkapan bagus yang popular di kalangan pegawai pos, ‘Selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan’. Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah Anda mulai.

3. Fokus pada saat ini.
“Seorang pria yang bisa menyetir dengan aman sementara mencium gadis cantik, sebenarnya tidak memberi penghargaan yang layak untuk ciumannya itu.”
Einstein kok ngomongin tentang ciuman ya? Ah, itu kan hanya istilah saja, Tapi saya ingin cerita tentang kejadian ketika sesorang menjaga kebun duren di kebun.
Begitu banyak kera seperti menunggu si penjaga lengah dan menyikat durian ranum di atas pohon. Kemudian seorang lainnya berkata, bahwa Anda tak akan bisa menembak dua kera sekaligus.
Pengertian yang bisa disimpulkan atas kata-kata tersebut adalah, ‘Seseorang bisa melakukan banyak hal, tapi bukan semua hal sekaligus’.
Belajar untuk ‘berada di sini, saat ini’, berikan perhatian kepada apa yang sedang Anda kerjakan. Energi terfokus adalah sumber kekuatan. Itulah perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.

4. Imaginasi adalah kekuatan
“Imaginasi adalah segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan.”
Ungkapan Einstein ini sangat terkenal. Apakah Anda berimajinasi setiap hari? Imaginasi lebih penting dari pengetahuan!
Imaginasi memainkan satu babak awal dalam pentas hidup masa depan Anda. Lagi, kata Einstein, “Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imaginasi.”
Sekali lagi, apakah Anda sudah melatih otot-otot imaginasi Anda setiap hari? Jangan biarkan otot-otot itu menjadi kurus dan sakit-sakitan.
Hidup tanpa imajinasi seperti mengikuti aliran sungai, pasrah mengikuti apapun kemauan dan ke mana arahnya. Tak memiliki kuasa atas apapun terhadap pilihan ataupun keinginan. Menyedihkan.

5. Buat Kesalahan
“Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru.”
Einstein tak pernah takut dengan kesalahan. Tak perlu alergi dengan kesalahan. Catat baik-baik, KESALAHAN bukan KEGAGALAN.
Dua hal tadi berbeda. Kesalahan-kesalahan dapat membantu Anda menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas, jika Anda menggunakannya dengan tepat tentunya.
Carilah sesuatu berbau baru (something new) dari kesalahan Anda. Seperti sudah dibilang sebelumnya, jika ingin sukses, belajar lebih banyak dari kesalahan Anda.

6. Hidup pada saat ini
“Saya tak pernah memikirkan masa depan–itu akan datang sesaat lagi.”
Satu-satunya jalan agar hidup Anda baik dimasa depan adalah hidup dengan baik pada saat sekarang. Ah, lagi-lagi nasehat bijak untuk menyikapi waktu dengan tepat oleh pakar fisika quantum Einstein.
Sangat tak mungkin mengubah kemarin karena sudah terjadi. Yang bisa Anda lakukan sekarang adalah mengubah cara pandang Anda saat ini tentang kemarin agar menjadi lebih baik.
Anda juga tidak bisa mengubah besok menjadi lebih baik, kecuali jika Anda melakukan yang terbaik pada saat ini. Masalahnya hanya tentang waktu, dan waktu tidak pernah ke mana-mana kok.

7. Hargai diri Anda
“Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga.”
Tak perlu lah banting tulang untuk menjadi lebih sukes. Luangkan waktu Anda untuk menaikkan nilai diri Anda.
Jika Anda memang bernilai, sukses akan datang menghampiri Anda. Apakah Einstein bekerja lebih keras untuk sukses? Mungkin dia hanya terus menerus berinvestasi untuk meningkatkan nilai dirinya. Sukses datang sendiri kepadanya.
Kenali bakat dan berkah karunia-Nya kepada Anda. Belajarlah mengasah mereka menjadi lebih tajam, gunakan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknyak kepada orang lain.
Bekerjalah untuk menjadi bernilai, sukses akan mengejar Anda. Apakah berlian harganya sama dengan kerikil? Anda punya jawabannya. Keduanya mengalami tekanan berbeda sehingga membedakan nilainya.

8. Jangan mengharapkan Hasil Berbeda
“Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil berbeda.”
Nasehat bijak Enstein di atas adalah favorit saya. Anda jangan mengharapkan hasil menjadi lebih baik jika Anda masih bertahan dengan cara yang Anda pakai sekarang.
Dengan ungkapan lain, Anda mimpi mengharapkan otot bisep Anda menjadi lebih ‘seksi’ jika masih mengangkat barbel ringan terus menerus.
Jika ingin hidup Anda berubah, Anda harus berubah. Mengubah cara pikir, cara pandang dan cara melakukan sesuatu.
Ketika Anda mengubah pikiran Anda, mengubah sudut pandang Anda, mengubah tindakan Anda, hidup Anda akan berubah dengan sendirinya.
Bayangkan hal berikut: Ada seorang gadis manis tepat di depanmu. Bandingkan kedua aksi berikut. Pertama, kamu senyum tulus, reaksi si gadis adalah membalas senyummu. Kedua, kamu melotot padanya, bisa ditebak apa reaksi si gadis?

9. Pengetahuan terasah melalui Pengalaman
“Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.”
Pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Anda bisa mendiskusikan sebuah proyek, tapi diskusi itu hanya akan memberi Anda informasi.
Anda harus melakukan proyek tersebut untuk ‘tahu’ apakah proyek tersebut berjalan dengan benar atau tidak.
Anda harus melakukannya untuk mengatasi munculnya masalah-masalah ditengah proyek berjalan. Itu membuat Anda memiliki pengalaman baru dan bermanfaat.
Apa pesan Einstein? Carilah pengalaman! Jangan habiskan waktumu nonton sinetron cinta sementara dirimu setengah mati menginginkan pacar, misalnya. Keluar dari duniamu sekarang dan pengalaman tak ternilai menunggumu di luar sana.

10. Pahami Aturan Main, Lalu Bermainlah Lebih Baik
“Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain.”
Bagi Einstein, dia cukup memahami aturan-aturan dasar Fisika lalu berpikir dan bekerja lebih baik dibanding fisikawan lainnya. Sederhananya, Anda cukup melakukan dua hal saja.
Pertama, yang harus Anda lakukan adalah memahami ‘peraturan’ bagaimana cara Anda melakukannya.
Kedua, lakukan pekerjaan tersebut lebih baik dibanding orang lain. Jika Anda mampu melakukan dua hal ini dengan baik, sukses pasti masuk ke kantong Anda.

RULE OF SPIRIT READING FOR PARENT AND CHILDREN


7 hal yang mesti diketahui orang tua untuk menumbuhkan minat baca anak.

1. Memberikan stimulus ke arah minat baca jauh lebih baik daripada langsung mengajari mereka baca tulis. Ingat dunia anak - anak adalah dunia bermain, yang pantas kita berikan kepada mereka adalah sebuah permainan walaupun di dalamnya ada unsur edukasi baca tulis.

2. Untuk membangun minat baca anak, orang tua memiliki andil besar untuk memberikan contoh. Anak biasanya akan mencontoh perilaku orang terdekatnya, salah satunya orangtua.
(ini terjadi kepada saya, ayah saya orang yang sangat suka sekali membaca. Hampir setiap hari saya melihat beliau selalu membaca dan menulis. Dan dari kecil beliau memang suka sekali membacakan buku cerita kepada saya. Disaat saya SD saya sudah dikasih buku - buku motivasi. Dan sekarang sudah terbiasa sekali membaca)

3. Tumbuhkan minat mereka dengan memberikan buku - buku bacaan yang disertai gambar - gambar dan warna - warna yang menarik, sesuai dengan minat dan usianya. Misalnya jika anak senang dengan bunga - bungaan, maka anak cepat merespons ketika diberikan buku yang bercerita dan bergambar tentang bunga - bungaan. Yang lebih penting lagi, pilih buku yang lebih banyak gambarnya daripada tulisannya.

4. Sebelum diajarkan menuliskan, anak harus dilatih kemampuan motorik halusnya terlebih dahulu. Misalnya meronce, puzzle, lego, melipat, mengelem, mengunting, mewarnai, membuat berbagai bentuk dengan bahan clay atau membuat keramik dll. Setelah itu jika motorik halusnya sudah bagus, ajari bagaimana memegang pensil dengan benar baru ajari menulis.

5. Jika anak sudah menunjukkan minat untuk membaca dan menulis maka berikanlah bantuan padanya.

6. Orang tua dan guru tidak perlu menjadi stres jika anak belum bisa membaca dan menulis. Nanti kalau sudah tiba waktunya ia akan cepat membaca dan menulis. Pada usia 6 tahun pada umumnya anak sudah bisa baca tulis.

7. Jangan pernah memberikan label 'bodoh' atau label negatif lainnya pada anak karena akan membentuk konsep diri yang negatif dan anak menjadi tidak percaya diri. Lihatlah kelebihan yang dimiliki anak, karena setiap anak pasti memiliki kelebihan. Dan pilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan si anak. Jangan memaksakan anak untuk masuk di sekolah favorite yang dianggap terbaik untuknya, padahal belum tentu sekolah tersebut adalah yang terbaik untuk anak bila tidak sesuai dengan kondisi anak.
Tapi kalo ingin anaknya cepat membaca, saya mereferensikan metode Aku Cepat Membaca insyaAllah metodenya baik dan bagus.
Semoga bisa bermanfaat

BEBERAPA FAKTOR PENTING PRA REMEDIAL SISWA



Pelaksanaan Program Remedial 
Program Remedial (perbaikan) dimaksudkan adalah untuk memberikan bantuan pertolongan khusus kepada siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan penguasaan pada Ulangan Harian atau Ulangan Blok bahkan ulangan akhir semester yang ditempuh pertama kali.  Maksudnya siswa tersebut belum mencapai angka Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan Program Remedial, yaitu: tingkat kesulitan yang dihadapi siswa, jumlah siswa dan tempat, cara pelaksanaan, materi dan waktu pelaksanaan, metode dan media serta ringkasan Program Remedial .

a. Tingkat kesulitan yang dihadapi siswa
Secara umum tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: tingkat kesulitan ringan, tingkat kesulitan sedang, dan tingkat kesulitan berat.

1. Tingkat kesulitan ringan
Siswa yang mengalami kesulitan pada tingkat ringan biasanya hanya disebabkan oleh karena kurangnya perhatian siswa pada saat diberikan penjelasan guru. Contoh, ketika guru sedang memberikan penjelasan mengenai suatu konsep, siswa yang bersangkutan sedang berbicara sendiri dengan temannya. Oleh karena itu, bagi siswa yang mengalami kesulitan pada tingkatan ringan, langkah pemecahannya tidak terlalu rumit. Misalnya cukup dengan diterangkan kembali secara sederhana konsep yang kurang dimengerti tersebut.

2. Tingkat kesulitan sedang
Siswa yang mengalami kesulitan pada tingkat sedang biasanya disebabkan oleh masalah serius. Contoh, karena kurangnya perhatian siswa pada mata pelajaran tertentu gara-gara sedang menghadapi masalah keluarga, murung atau kurang konsentrasi. Untuk siswa yang mengalami kesulitan pada tingkatan sedang ini, mungkin tidak cukup hanya diselesaikan oleh guru mata pelajaran, namun mungkin perlu adanya pendekatan khusus yang melibatkan guru BK (Bimbingan Konseling) atau pihak-pihak terkait lainnya.

3. Tingkat kesulitan berat
Siswa yang tergolong mengalami kesulitan pada tingkat berat misalnya jika ada siswa yang terkena musibah atau kecelakaan, sehingga menyebabkan siswa mengalami gegar otak atau cacat fisik. Penanganan siswa yang mengalami kesulitan berat ini harus sangat hati-hati dan dilakukan secara terus menerus oleh berbagai komponen terkait, seperti guru mata pelajaran, BK, wali kelas, atau personil tertentu, agar rasa percaya dirinya dapat dipulihkan kembali.

b. Jumlah siswa dan tempat
Adapun tempat untuk pelaksanaan kegiatan remedial, guru harus pandai-pandai memilih tempat yang tepat. Mungkin kegiatan tersebut dilaksanakan di kelas, di perpustakaan, di laboratorium, di taman, di ruang BK, di rumah dan sebagainya. Masing-masing tempat yang dipilih hendaknya mempertimbangkan ketersediaan alat dan sarana penunjang lainnya.

c. Cara pelaksanaan
Masalah pertama yang akan timbul dalam pelaksanaan remedial adalah ‘bagaimana guru menangani siswa-siswa yang lamban atau mengalami kesulitan dalam menguasai KD tertentu’.
Ada beberapa model/cara yang dapat ditempuh untuk pelaksanaan kegiatan remedial, yaitu:
Jika sebagian besar siswa belum dapat mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan dalam pencapaian KD tertentu, maka guru dapat melakukan kegiatan remedial dengan cara menjelaskan kembali secara klasikal KD yang bersangkutan, dengan menggunakan strategi yang lebih disederhanakan.

Bentuk penyederhanaan dapat dilakukan guru antara lain melalui: Penyederhanaan isi / materi pembelajaran untuk KD tertentu. Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model, skema, grafik, memberikan rangkuman yang sederhana, dan lain-lain). Penyederhanaan soal/ pertanyaan yang diberikan. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi siswa yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu. Cara ini merupakan cara yang mudah dan sederhana untuk dilakukan karena merupakan implikasi dari peran guru sebagai tutor.

Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran reguler.
Bentuk penyederhanaan dapat dilakukan guru  antara lain melalui penyederhanaan isi / materi pembelajaran, cara penyajian, maupun soal, pertanyaan yang diberikan sebagaimana telah disebut pada butir a diatas.
Guru dapat memanfaatkan modul pembelajaran “tutor sejawat” (pecr tutor), di mana siswa-siswa yang telah mencapai ketuntasan dapat diminta menjadi tutor bagi teman sekelasnya yang belum mencapai ketuntasan, dengan memanfaatkan menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan oleh guru.

d. Materi dan waktu pelaksanaan
Materi untuk Program Remedial diberikan hanya pada KD yang belum dikuasai, yaitu siswa yang belum mencapai skor 75 atau yang belum mencapai KKM.

Ada beberapa alternatif waktu untuk pelaksanaan Program Remedial antara lain: Setelah mengikuti Ulhar terhadap KD tertentu. Setelah mengikuti Ulangan Blok atas sejumlah KD dalam satu kesatuan. Setelah mengikuti Ulhar atau Ulangan Blok terakhir. Khusus untuk remedi terakhir ini hanya diberlakukan untuk KD atau blok terakhir dari KD atau blok-blok yang ada pada semester tertentu.

Sampai berapa kalikah remedi dianggap layak untuk dilakukan?
Setelah mengikuti Ulhar, seorang siswa dapat mengikuti 2 (dua) kali remedial (remedi pertama dan remedi kedua). Jika pada remedi pertama seorang siswa masih juga gagal mencapai kompetensi, siswa dapat mengikuti remedi yang kedua. Namun jika pada remedi kedua siswa belum juga mencapai ketuntasan (skor 75 atau skor yang ditetapkan), maka kegiatan remedi tidak perlu diteruskan, karena kemungkinan potensi siswa untuk bidang tertentu memang hanya sebatas yang dapat dicapai pada remedi kedua.
Siswa semacam ini perlu dicatat oleh guru dan dilaporkan pada profil hasil belajarnya. Catatan-catatan siswa semacam ini kiranya akan bermanfaat untuk menentukan bakat siswa selanjutnya.

e. Metode dan media
Pemilihan/penentuan metode dan media dalam melaksanakan Program Remedial, perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.

Guru dapat memilih satu atau kombinasi di antaranya, apakah melalui pembelajaran individual, pembelajaran sejawat, kerja kelompok, atau tutorial. Yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan program remedial adalah, apapun strategi yang dipilih, termasuk metode dan media, sifatnya adalah penyederhanaan dari pembelajaran reguler. Oleh karena itu baik materi, metode, media, maupun tesnya harus merupakan penyederhanaan dari pembelajaran regulernya. Dalam kaitan dengan banyaknya jumlah siswa pada setiap kelas (+ 40 orang), apalagi kalau seorang guru mengajar di sejumlah kelas, maka mungkin sekali jumlah peserta program remedial, akan banyak sekali. Untuk itu guru dapat mengimplementasikan strategi pembelajaran tuntas ini dengan memperhatikan asumsi-asumsi dasar berikut ini:

Siswa yang paling memerlukan bantuan/bimbingan serius adalah mereka-mereka yang karena sesuatu hal tidak dapat mencapai ketuntasan (nilai 75), tentu dengan berbagai kategori, ada yang berat, sedang dan ringan. Jika pembelajaran reguler dilakukan dengan benar, maka dapat diasumsikan, siswa yang bermasalah tidak akan melebihi 16% dari jumlah siswa dalam kelas. Jika dalam satu kelas berisi 40 orang siswa, maka dimungkinkan ada 6 siswa yang bermasalah. Dari 6 siswa yang bermasalah tersebut, mungkin hanya 2 orang saja yang mengalami kesulitan berat, sedang 4 orang lainnya termasuk kesulitan sedang dan ringan.
Dengan demikian, dalam kelas yang normal, mungkin guru cukup berkonsentrasi pada 6 orang yang bermasalah, atau harus berkonsentrasi pada 2 orang yang mengalami kesulitan berat. Sementara 34 siswa lainnya yang termasuk kategori normal dan (mungkin) unggul, dengan perhatian yang wajar saja mereka sudah mampu menuntaskan kompetensi yang dituntut.

f. Ringkasan Program Remedial
Setelah mempelajari dua atau tiga Standar Kompetensi (SK), siswa diberi Ulangan Blok. Bila tiap SK ada tiga KD, maka tiap Ulangan Blok ada sekitar 9 KD.

Secara berurutan kegiatan guru dan siswa adalah sebagai berikut: Siswa melakukan pembelajaran untuk beberapa KD. Guru memberi tugas Pekerjaan Rumah (PR) dan Kuis. Hasil PR dan Kuis dianalisis untuk merancang Program Remedial. Siswa mempelajari KD berikutnya. Guru memberi tugas PR dan Kuis. Setelah belajar sejumlah KD, yaitu sekitar 4 minggu, guru mengadakan Ulangan Harian. Guru menilai Ulangan Harian, dan menganalisis hasil Ulangan Harian. Siswa yang belum mencapai semua KD, mengikuti Program Remedial, yaitu belajar lagi dan kemudian mengikuti Ulangan Harian. Setelah siswa mempelajari sejumlah KD yaitu sekitar 6 minggu, diberi Ulangan Blok. Guru menilai Ulangan Blok dan menganalisis hasil Ulangan Blok untuk menentukan Program Remedial. Demikian seterusnya: belajar, siswa diberi tugas, diberi Ulangan Harian, dan diberi Ulangan Blok.