Senin, 22 September 2014

Solusi Praktis dan Konseling Akademik Kasus Konsep Perkalian SD Kelas 2 di Medsos yang sedang Booming dan Hangat 2014


Solusi Praktis dan Konseling Akademik Ala Bimbel BKB XPERT 2014.
Kasus Postingan di Medsos Tentang Konsep Perkalian SD Kelas 2 dengan Aturan Penjumlahan
(Seorang mahasiswa bernama Habibi dengan adiknya)

Jadi tinjauan analisis singkat menurut saya adalah :
1.       6 x 4 itu artinya ada 6 angka 4 yg di jumlahkan ( 4+4+4+4+4+4 = 6 x 4 = 24 )
2.       Kalo 4 x 6 itu artinya ada 4 angka 6 yang di jumlahkan ( 6+6+6+6 = 4 x 6 = 24 )
Meskipun di balik hasilnya sama tp penulisan yg sesuai adalah konsep yg 1 benar karena berpedoman kepada konsep penjumlahan yang berulang bukan sekedar komutatif atau lainnya.
3.       Jika 4 x 6 = 6 x 4  itu hanya masalah manupulasi angka saja dengan hasil sama utk jalan pintas (short cut). Kita Cek dengan alat hitung apapun pasti sama di semua belahan dunia.  Ini hanya masalah persepsi bahasa problem solving soalnya saja.
4.       Sebelum menjust benar atau salah siapa, baca dulu metode pengerjakan cara eksakta diketahui, ditanya dan jawab. Jadi baca dulu perintah soalnya baik-baik. Ingat pada gambar TS di atas tidak jelas dan tidak ada perintah kuatnya. Jadi kalau boleh jujur si anak juga tidak boleh di salahkan walaupun niat sang guru benar arah konsepnya.
Pedagogik Pengajaran:
Ajarkan konsep dasar perkalian dg benda kongkret, misalnya ada 2 bemo, berapa rodanya? 2 x 3 = 3 + 3 = 6. Ada 4 kotak pensil, masing masing kotak isinya 12, jadi 4 x12. Dijelaskan bahwa penilaian ini berdasarkan konsep perkalian adalah penjumlahan berulang yang sama , bukan konsep macam-macam operasi bilangan (komutatif dan asosiatif). Guru disini juga harus tegas dan jelas memberikan penjelasan teknis penguatan konsep dasar sebelumnya. Dan yang terpenting guru harus membuka ruang gerak kreativitas murid dan menanamkan sikap kritis terhadap variasi soal yg diberikan untuk tdk menggunakan 1 cara saja krn banyak jalan menuju roma.
Contoh lainnya seperti konsep penulisan minum obat 3 x 1 hari itu artinya minumnya 3 kali dalam 1 hari beda dg 1 x 3 kalau kita menulisnya 1 x 3 itu artinya 1 kali dalam 3 hari. Bisa over dosis dan fatal khan akibatnya. Namun contoh di atas bukan menjadi indikator contoh yang kuat kenapa? Karena misalkan kita diberikan kasus lain spt resep obat yang tertulis 3 x 2. kata dokter bahwa pasien harus minum obat 3 x dalam 2 hari. dalam dua hari ada 48 jam. kata dokter setiap 16 jam berarti harus minum obat 1 tablet. apakah pasien minum obat jumlahnya 6 tablet dalam 2 hari? tidak kan? pasien tetap minum obat sebanyak 3 tablet dalam 2 hari. bukan 6. padahal kalo melihat konsep matematika 3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6.
Sebenarnya Postingan di atas adalah hasil TS dari seorang kakak yg bernama Habibi yg sdg membantu mengerjakan tugas PR adiknya. Menurut saya secara konsep asli perkalian memang betul apa yang diajarkan oleh gurunya. Namun kalau saya boleh berpendapat, mari kita saling introspeksi saja, bahwa setiap anak kemampuannya pasti berbeda. Saran buat Kakak Habibi, jangan selalu mengajarkan kepada adik untuk bangga mendapatkan nilai sempurna tapi bukan hasil kerjanya sendiri. Sebagai kakak seharusnya juga bisa membimbing adik untukbelajar bertanggung jawab atas segala tugas yang diberikan kepada adik. Sehingga Kakak harus mendampingi saja, lalu melihat bagaimana kerja adik, apabila ada yang salah "menurut kakak" sebaiknya jangan langsung main tulis surat seperti itu, namun sempatkan datang ke sekolah, konsultasikan hal tersebut kepada gurunya. Dan Saran untuk guru yang memberi tugas , matangkan konsep tersebut kepada anak,dan biasakan apabila mengoreksi ada catatan kecil bagaimana seharusnya yang betul, sehingga orang tua dan keluarga juga bisa mengerti untuk kemudian diteruskan kepada si anak. Kami hanya mengingatkan BERBEDA ITU INDAH, selagi perbedaan tersebut akan menjadi manfaat bagi banyak orang..., mudah-mudahan bermanfaat.

Agrend Wisnu Kusuma
Laskar Galileo Indonesia - Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar