Selasa, 09 Desember 2014

Selayang Pandang Purdi E. Chandra (Owner Primagama College)

Kisah Sukses-3 : Purdi E. Chandra (Owner Primagama College) : Kalau Ingin Kaya Ngapain Sekolah? (...tulisan-3)

Apa yang harus dilakukan untuk membongkar sistem seperti itu?
Memang berat karena dari dulu juga begitu. Maka harus lewat luar, kegiatan-kegiatan ekstra. Maka saya usulkan pendidikan kita dibuat dua sistem; sistem ijazah dan sistem tanpa ijazah. Kalau sekolah tanpa ijazah, orang akan cenderung cari ketrampilan dari praktek yang kelihatan. Yang pakai ijazah untuk yang mau jadi dosen, jadi dokter, jadi ilmuwan. Kalau pelajaran kimia yang pakai ijazah, ya ilmuwan itulah. Kalau kimia yang tidak pakai ijazah, pilihannya ya bikin deterjen, bikin sirup, bikin apa saja yang ada manfaatnya. Kalau semua harus belajar kimia, padahal kita tidak tertarik, berarti dipaksa dan tidak happy jadinya.
Kalau di tataran konseptual, apa yang mesti dilakukan?
Saya kira Dikbud itu merasa bahwa yang menentukan masa depan Indonesia itu dia. Bikin kurikulum, walaupun sumbernya dari masyarakat, tapi sering terlambat. Kurikulum tahun lalu baru dipakai sekarang. Lebih cepat di luar, kan? Maka kalau saya, pendidikan itu tidak usah diatur. Perguruan Tinggi siapa pun boleh bikin. Dan itu masyarakat yang menilai. Hukum pasar! Titel MBA atau apa dilarang, kenapa? Alamiah aja. Nanti kalau kebanjiran itu orang ndak mau pakai, kan ndak masalah? Kalau banyak manajer belajar ilmu untuk mendapatkan MBA, itu kan bagus? Dalam pendidikan itu sebenarnya mereka dagang. Kalau model-model pendidikan itu masyarakat yang mengembangkan, mungkin baru bagus. Karena pas dengan zaman itu. Misalnya Mc Donald mau bikin Universitas Mc Donald, kenapa tidak?
Bagaimana dengan Entrepreneur University yang Anda dirikan?
Sebagai entrepreneur, saya punya visi Mega Entrepreneur. Artinya bagaimana seorang pengusaha bisa menciptakan pengusaha lainnya. Kalau pengusaha bisa menciptakan lapangan kerja, itu sudah biasa. Yang saya kejar adalah bagaimana saya bisa menciptakan banyak pengusaha. Dulu visi saya memang menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Kalau seperti itu kan lama. Mungkin hanya ribuan lapangan kerja. Tapi kalau bisa menciptakan banyak pengusaha, lapangan kerja yang tercipta lebih banyak lagi.
Karyawan saya pun saya usahakan bisa jadi pengusaha. Kayak manajer-manajer saya, semua sudah punya usaha di luar. Saya ditentang oleh Renald Kasali. Katanya menurut teori itu tidak bisa. ‘Orang kerja kok diajak merangkap jadi pengusaha, itu ndak bisa!’. Saya praktekkan ternyata bisa. Manajer saya punya perusahaan mebel. Menurut Kiyosaki, di sini dia sebagai employee, di luar dia sebagai business owner karena yang mengelola orang lain. Ada manajer saya yang buka bengkel motor. Sopir saya punya kenteng mobil. Sopir saya yang lain punya bisnis jual beli handphone. Karyawan-karyawan itu mau jadi manajer semua ndak mungkin, kan? Harapan paling besar saya, ya mereka jadi pengusaha.

Pasti Bermanfaat ! Selamat Berjuang !

Kisah Sukses-2 : Purdi E. Chandra (Owner Primagama College)

Kisah Sukses-2 : Purdi E. Chandra (Owner Primagama College) : Kalau Ingin Kaya Ngapain Sekolah? (...tulisan-2)

Apakah pendidikan kita sangat bermasalah?
Memang saya lihat pendidikan kita itu dari otak kiri saja. Padahal kalau kita garap yang kanan, porsinya banyak, maka otomatis otak kirinya naik. Tapi kalau kita banyakin kiri, kanan ndak ikut naik. Kanan itu adalah praktek. Saya bilang street smart. Cerdas di lapangan, di jalanan. Orang yang akademik, sekolahnya pintar, IP atau nilai tinggi, dia tidak berani menentang teori. Jadi robotlah. Kalau di situ jadi topeng monyet. Dia tidak berani membuat kreasi sendiri. Padahal hidup dia itu bukan di masa lalu. Hidup dia itu kan di masa datang, dan itu serba berubah cepat. Tidak ada yang sama dengan teori yang dia pelajari. Teori itu kan hasil temuan. Kenapa kita tidak bisa menemukan sendiri? Saya punya contoh, manajemen di Primagama, yang tidak ada di teori. Kalau pun ada di teori pasti disalah-salahkan.
Apa itu?
Di Primagama, suami-istri bekerja dalam satu kantor itu malah kita anjurkan. Di lain tempat dan di teori itu ndak boleh! Tapi saya praktekkan…ternyata jalan, bagus. Saya melihat, mereka masing-masing bisa saling mengontrol. Maka, menantang teori itu yang utama. Saya malah bisa menaikkan omset Primagama 60%. Contohnya lagi, iklan Primagama yang pakai aktor Rano Karno. Menurut orang kampus, dan pernah dibahas di sana, itu ndak bener! Menurut teori ndak benar. Tapi nyatanya, bagus hasilnya. Saya dulu pernah pakai Sarlito (pakar psikologi dan pendidikan:red), malah ndak ada hasilnya… walau dia doktor atau apa. Jadi street smart itu!
Apa artinya street smart?
Cerdas di jalanan. Ada academic smart atau school smart. Tapi street smart itu cerdas dengan praktek. Jadi begini, kalau kita punya pengetahuan dengan benar, pengetahuan itu kan akademik. Kita tidak strong, gugur! Kita tidak akan bisa. Kita tidak akan bisa benar. Waktu SD itu ada bacaan-bacaan begini; “Ibu pergi ke pasar membeli sayur.” Kok tidak yang menjual sayur saja? Kok, kata-katanya selalu membeli, bukan menjual? Teryata setelah saya urut-urut, yang nulis itu guru. Coba kalau isinya diubah menjadi menjual, itu akan lain.
Kenapa tertarik menonjolkan sisi menjualnya?
Kalau saya bertransaksi, itu nilai tambah. Dalam transaksi, duit paling banyak itu kan pengusahanya? Dan paling banyak milik pengusaha. Coba kalau misalnya yang satu membeli saja. Akan terbatas transaksinya. Sehingga kalau memang harus banyak pengusahanya, ya untuk menjual.
Setuju dengan pemikiran Kiyosaki “If you want to be rich and happy, don’t go to school”?
Kalau saya if you want to be rich and happy, ya.... kalau ingin kaya, ngapain sekolah? Kalau di sekolah tidak akan happy dan kaya. Pendidikan kita tidak bikin happy, malah bikin stres anak. Porsi mainnya kurang. Sejak Taman Kanak-kanak sudah dipaksa main otak kiri. Mungkin itu karena dari menterinya sampai orang-orang tuanya itu otak kiri semua, kan? Dikatakan figur yang bagus itu yang profesor, yang doktor. Padahal kalau kita pilah, yang pintar sekolah memang jadi dosen, jadi dokter. Yang sedang-sedang saja jadi manajer. Tapi yang bodo-bodo sekolahnya malah jadi pengusaha. Penelitian di Harvard begitu.
Penyikapan guru terhadap anak yang bodo kok divonis tidak punya masa depan. Mungkin dia berani, kreatif, bisa menemukan apa yang tidak ditemukan oleh anak-anak pintar. Nah, pendidikan kita itu semua mau dijadikan ilmuwan. Seolah ngejar otak kiri saja, ngejar school smart saja.
Apa yang harus dilakukan untuk membongkar sistem seperti itu?

BELAJAR DARI KISAH SUKSES PURDI E. CANDRA PRIMAGAMA

Kisah Sukses-1 : Purdi E. Chandra (Owner Primagama College) : Kalau Ingin Kaya Ngapain Sekolah? (...tulisan-1)

Untuk menjadi seorang entrepreneur sejati, tidak perlu IP tinggi, ijazah, apalagi modal uang. “Saat yang tepat itu justru saat kita tidak punya apa-apa. Pakai ilmu street smart saja,” ungkap Purdi E. Chandra, Direktur Utama Yayasan Primagama. Menurutnya, kemampuan otak kanan yang kreatif dan inovatif saja sudah memadai. Banyak orang ragu berbisnis cuma gara-gara terlalu pintar. Sebaliknya, orang yang oleh guru-guru formal dianggap bodoh karena nilainya jelek, justru melejit jadi wirausahawan sukses. “Masalahnya jika orang terlalu tahu risikonya, terlalu banyak berhitung, dia malah tidak akan berani buka usaha,” tambah ‘konglomerat bimbingan tes’ ini.
Purdi memang jadi model wirausahawan ‘jalanan’ plus modal nekad. Ia tinggalkan kuliahnya di empat fakultas di UGM dan IKIP Yogyakarta. Lalu dengan modal Rp300 ribu ia dirikan lembaga bimbingan tes Primagama pada 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Sebuah peluang bisnis potensial yang kala itu tidak banyak dilirik orang. Ia sukses membuat Primagama beromset hampir 70 milyar per tahun, dengan 167 cabang di lebih dari 106 kota. Ia dirikan IMKI, AMIKOM, Entrepreneur University, dan terakhir Sekolah Tinggi Psikologi di Yogyakarta. Grup Primagama pun merambah bidang radio, penerbitan, jasa wisata, ritel, dll. Semuanya diawalkan dari keberanian mengambil risiko.
Kini Purdi lebih banyak lagi ‘berdakwah’ tentang entrepreneurship. Bagi Purdi, entrepreneur sukses pastilah bisa menciptakan banyak lapangan kerja. Namun, itu saja tidak cukup berarti bagi bangsa ini. “Saya memimpikan bisa melahirkan banyak lagi pengusaha-pengusaha. Dengan demikian, makin banyak pula lapangan kerja diciptakan.
Bagaimana semangat wirausaha masyarakat kita?
Mungkin begini. Salahnya pendidikan kita itu, kebanyakan orang lulus sarjana baru cari kerja. Jadi pengusaha itu mungkin malah orang-orang yang kepepet. Yang tidak diterima di mana-mana, baru dia sadar dan bikin usaha sendiri. Mestinya, kesadaran seperti ini bisa untuk orang-orang yang tidak kepepet. Alasannya, kalau mau usaha harus ada modal, punya ketrampilan. Padahal tidak harus begitu. Saat yang tepat itu justru saat kita tidak punya apa-apa. Ibaratnya kalau kita punya ijazah pun, tidak usah dipikirin. Saya dulu tak tergantung dengan selembar kertas itu. Sekarang mau dijaminkan di bank juga tidak bisa. Hanya buat senang-senang saja kalau sudah sarjana.


Apakah pendidikan kita sangat bermasalah? 

Sumber : http://mitrabisnistangerang.blogspot.com/2009/01/kisah-sukses-2-purdi-e-chandra-owner.html

Tips Bisnis AMPUH : Bagaimana Memulai Usaha dari Rumah

Tips Bisnis-1 : Bagaimana Memulai Usaha dari Rumah

Membuka usaha dari rumah sendiri bisa menjadi salah satu pilihan untuk memulai langkah pertama sebagai pengusaha. Kita ketahui banyak pengusaha sukses yang mengawali karirnya dari rumah. Dan banyak pula perusahaan besar yang awalnya dirintis dari rumah pendirinya.
Memiliki usaha dari rumah akan menghemat investasi pada tempat / lokasi. Karena tidak perlu menyewa dan tidak perlu membelinya. Kalaupun rumah kita masih ngontrak, rumah yang kita kontrak akan menjadi lebih produktif dan tidak sekadar ditempai untuk tidur semata.
Di era digital saat ini, peluang untuk membuka usaha dari rumah terbuka sangat lebar. Kita bisa membuka usaha penjualan barang maupun jasa lewat internet. Asal barang dan jasa yang kita jual banyak yang membutuhkan dan web site yang kita buat bisa menjangkau calon pembeli, maka peluang mendulang uang lewat internet sangat terbuka.
Tidak hanya bisnis melalui internet, bisnis tradisional atau konvensional-pun bisa dimulai dari rumah. Syukur-syukur rumah kita ada di tempat yang strategis, maka kita memiliki kesempatan besar untuk mendatangkan konsumen.
Tapi bagaimana kalau lokasi rumah kita tidak strategis? Saya kira peluang untuk memiliki dan mengatur usaha dari rumah tetap ada. Berikut ini saya ceritakan salah satu sepak terjang seorang rekanan bisnis kami.
Ia seorang wanita yang memiliki bisnis yang sangat lumayan menurut ukuran saya. Dan dia menjalankannya lewat rumah. Strategi yang ia pakai adalah Konsinyasi, strategi yang mudah bukan?
Kebetulan, dia memproduksi sendiri beberapa jenis gamis dan makanan ringan. Barang-barang yang ia bikin, ia titipkan ke beberapa kios, toko, dan butik. Bahkan ia menitipkan penjualan makanan ringan ke beberapa pedagang kaki lima.
Tidak hanya barang buatan sendiri, setiap ada peluang dia juga menitipkan barang-barang yang dia beli dari produsen lainnya. Kuncinya di sini adalah networking dan kemauan untuk menjalin networking yang baru.
Pada hari-hari tertentu dia keliling dari kios ke kios, dari toko ke toko, dari butik ke butik, dan dari PKL ke PKL lainnya untuk mengecek barang dagangannya, menagih bayaran untuk barang yang laku, dan menitipkan kembali barang-barang baru untuk mengganti yang sudah laku atau menukar dengan barang yang tidak laku.
Ketika ditanya penghasilannya, dia bilang yach.. lumayan dan tersenyum penuh makna :-) .
Yang jelas dengan cara ini, dia bisa punya banyak toko tanpa perlu menyewa toko dan tanpa membeli toko. Iapun bisa mengatur sendiri irama bisnisnya.

Semoga berkah dan bermanfaat.

Salam Sukses,
Agrend Wisnu Kusuma
General Manager Bimbel BKB XPERT MULTITALENTA INDONESIA


SERBA - SERBI UJIAN NASIONAL

KEGIATAN PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL DI INSTITUSI PENDIDIKAN

Salah Satu Kolaborasi Program Divisi Akademik  dengan Divisi Pemasaran BKB XPERT MTi
Melakukan rangkaian kegiatan akademik berkala setiap tahun dengan melakukan kerja sama antar
bimbel dengan pihak sekolah yang ada di Kotamadya/Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
Daftar berikut ini adalah nama-nama sekolah yang pernah menjalin kerja sama kemitraan
baik secara individu maupun kelembagaan antara lain :
1. SMAN 1 Bogor
2. SMAN 2 Bogor
3. SMAN 3 Bogor
4. SMAN 4 Bogor
5. SMAN 5 Bogor
6. SMAN 6 Bogor
7. SMAN 7 Bogor
8. SMAN 8 Bogor
9. SMAN 1 Cibinong
10. SMAN 2 Cibinong
11. SMAN Plus Citra Nusa Cibinong
11. SMAN Pelita Harapan Bogor
12. SMAN 1 Parung Bogor
13. SMA PGRI 3 Bogor
14. SMA Kesatuan Bogor
15. SMP Kesatuan Bogor
16. SMPN 11 Bogor
17. SMPN 20 Bogor
18. SMP Citra Nusa Bogor
19. SMP Mardi Waluya Bogor
20. SMP Regina Pacis Bogor

@ SEMOGA SUKSES DAN TERUS MENGUKIR PRESTASI @


KRISIS PANGAN, AIR DAN LINGKUNGAN JELANG TAHUN 2050


BOGOR - Indonesia ke depan bakal menghadapi persoalan pangan, energi, air, dan lingkungan sebagai akibat ledakan penduduk 2050.
Padahal, Indonesia saat ini menghadapi persoalan yang belum diatasi yakni kemiskinan dan pengangguran, kesenjangan pendapatan, utang dan ketergantungan terhadap luar negeri.
Secara keseluruhan pembangunan perekonomian selama ini baru berhasil membawa Indonesia sebagai salah satu negara dari 20 negara terbesar produk domestik bruto (PDB). Belum berhasil mengatasi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan.
"Model pembangunan perekonomian ke depan harus berorientasi pada model dan strategi pembangunan perekonomian yang mampu meningkatkan pertumbuhan PDB dan pendapatan nasional per kapita harus mampu mengurangi secara nyata kemiskinan, kesenjangan pendapatan, meningkatkan kesempatan kerja, dan meningkatkan devisa negara serta mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB) periode 2013-2017, Ir Bambang Hendroyono MM usai membuka Workshop Indonesia Agri-Incorporated: Revolusi Pembangunan Pertanian Menuju Visi Pertanian Indonesia 2045 yang diselenggarakan HA-IPB, Senin (8/12/2014).
Menurut Bambang, model dan strategi pembangunan perekonomian selama ini tidak berakar pada keunggulan komparatif dan kompetitif bangsa.
Untuk mewujudkan peningkatan pertumbuhan tersebut tentunya memerlukan pendekatan Not Business As Usual, terobosan atau revolusioner dalam pembangunan pertanian ke depan. Pendekatan not bussiness as usual terobosan revolusioner dalam pembangunan pertanian dituangkan secara sistematis dan bertahap melalui revolusi pembangunan pertanian yang mencakup enam aspek penting dan utama pembangunan pertanian.
Pertama, revolusi pengembangan kelembagaan pertanian. Kedua, revolusi pengembangan kepemimpinan dan SDM pertanian. Ketiga, revolusi pengembangan inovasi dan teknologi pertanian.
Keempat, revolusi pengembangan komoditas pertanian. Kelima, revolusi pengembangan infrastruktur pertanian, dan keenam, revolusi pengembangan kebijakan pertanian.
"Cetak Biru Indonesia Agri-incorporated: Revolusi Pembangunan Pertanian menuju Visi Pertanian Indonesia 2045 merupakan salah satu wujud kongkrit kepedulian dan komitmen seluruh pengurus HA-IPB dan alumni IPB untuk berpartisipasi dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsanya," kata dia.
Bambang menuturkan, cetak biru ini akan disampaikan kepada Pemerintah baru Republik Indonesia 2014-2019 dan seluruh pemangku kepentingan utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan Indonesia. Cetak Biru ini diharapkan dapat menjadi arah dan strategi Gerakan Revolusi Pembangunan Pertanian.
DPP HA-IPB akan melakukan sosialisasi Cetak Biru ini ke publik, khususnya kepada seluruh pemangku kepentingan utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan serta agroindustri produk dan produk turunan pertanian,perikanan dan kehutanan.
"DPP-HA IPB juga akan membentuk Tim Penggerak, Tim Advokasi dan Tim Evaluasi Pelaksanaan Gerakan Revolusi Pembangunan Pertanian dengan harapan Gerakan Revolusi Pembangunan Pertanian berjalan sesuai dengan konsep, Desain dan Strategi yang tertuang dalam Cetak Biru ini dan revisinya," kata dia.
Ia menambahkan, keenam pendekatan tersebut dilakukan secara terintegrasi dan bertahap selama proses industrilisasi pertanian berbasis kerakyatan agar transformasi perekonomian pertanian dari pertanian subsistem yang mengandalkan tenaga kerja murah dan produksi hutan mentah, sehingga produktivitas, kualitas, kosistensi dan nilai tambah serta daya saing rendah menjadi pertanian yang lebih mengandalkan skala usaha ekonomis, tenaga kerja terampil, teknologi, alat dan mesin pertanian, pengolahan dan pemasaran produk, sehingga produktivitas, kualitas, kosistensi, nilai tambah, dan daya saing tinggi pasar.
"Keenam pendekatan tersebut dilaksanakan dengan semangat dan nilai-nilai Indonesia Agri-incorporated," ucap Bambang.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM 

- See more at: http://alumniipb.org/berita/detail/387#sthash.FJC8zpkg.f0Ejg5U2.dpuf

JENIS POLA KERJASAMA BISNIS FRANCHISE BIMBEL PLUS BKB XPERT MTI BOGOR


BENTUK KERJASAMA SPESIFIK BIMBEL FRANCHISE BKB XPERT MTI

XPERT menawarkan dua pola kerjasama kepada para investor di seluruh Indonesia, yaitu Franchise/Lisensi dan Join Outet dengan diferensiasi model yang multivarian. Anda / Investor dapat memilih dari beberapa pilihan investasi yang kami tawarkan :
1.   Lisensi  NAKULA DAN SADEWA
Lisensi 1 ini dapat diartikan dengan Lisensi Syariah, karena memakai sistem bagi hasil dari Laba bersih sebesar 10 %.
Harga yang Kami tawarkan adalah sebagai berikut :
a.         Pendaftaran                                                                            Rp        200.000,-
b.         Manajemen Fee Sekali  (Hanya 5 Tahun Bisa diperpanjang) Rp     1.500.000,-
c.         Bagi hasil 10 % dari laba bersih per bulan.  (Jika zero profit maka dihapuskan)
d.         Nama Bimbingan Belajar XPERT + Total Support  by XPERT
Bagi Anda yang ingin bekerjasama dengan Kami (membuat Cabang Bimbel XPERT ) tetapi tidak dengan fasilitas Penuh misalnya hanya membuka bimbel khusus SD, Anda dapat memilih dan mengikuti Program Lisensi 1 Khusus antara lain :
  1. Text Box: Jika jenis lisensi  1,2 dan 4 disamping diambil sekaligus maka
Total biaya investasi Anda adalah Rp. 4.350.000,-
Lisensi 1.a Khusus SD                         Rp. 750.000,-
  2. Lisensi 1.b. khusus SMP                      Rp. 900.000,-
  3. Lisensi 1.c. Khusus SD dan SMP        Rp. 1.200.000,-
  4. Lisensi 1.d. Khusus SMA                     Rp. 1.200.000,-
Harga point 1 s.d. 4 diatas sudah termasuk pendaftaran, Jadi jika ingin mengikuti lisensi 1 khusus SD Anda hanya membayar Rp 750.000,-. (wajib dibayar 75 % cash didepan).  Kemudian ada biaya Tambahan Training untuk Manajer, admin dan 2 tentor selama 1 hari (4 jam efektif) + Rp 750.000,-. Tim Manajemen Franchise datang ke Kantor Sekretariat Pusat XPERT MTI Bogor (Ketentuan rekomendasi ini tidak wajib).   Jika pihak investor menghendaki Full Inhouse Training dari Pusat ke tempat Anda maka biaya akodomasi Tim wajib disediakan khusus sesuai dengan jarak jauh dekatnya lokasi Anda.

Pada pola LISENSI ini, INVESTOR SEBAGAI OPERATOR USAHA dengan penggunaan Merek dan Sistem operasi yang dimiliki XPERT.  Investor berhak mengelola keuangan secara penuh 90% dari Omset dan sisanya 10% dalam bentuk royalty untuk XPERT yang wajib dibayarkan per bulan.  Ingat untuk tipe lisensi Nakula dan Sadewa hanya diijinkan untuk membuka 1 Outlet baru saja kecuali ada perubahan pemilihan lisensi yang berbeda setelah melalui konfirmasi dan kesepakatan kedua belah pihak saat bisnis tersebut berjalan.

2.   Lisensi BIMA
Lisensi 2 ini dapat diartikan dengan sistem beli putus, karena tidak ada fee bagi hasil dan tidak ada fee kemitraan, tetapi kami meminta biaya akomodasi pengiriman update modul sebesar Rp 200.000,- setiap 6 bulan.
Harga yang Kami tawarkan adalah sebagai berikut :
a.         Pendaftaran                                                                            Rp        350.000,-
b.         Manajemen Fee Seumur Hidup                                               Rp     7.000.000,-
c.         Nama Bimbel dan Logo Modul Bebas sesuai dengan Selera Bimbel Anda
d.         Berlaku seumur hidup
e.         Update modul dan media selama 3-5 tahun jika diperlukan sewaktu-waktu.
f.          Berlaku hanya untuk satu cabang saja.
g.         Mendapatkan 1 (satu) kali training untuk Wilayah cabang Bogor dan sekitarnya.
h.         Investor berhak mendapatkan Master hardcopy SOP dan Master Soft Copy Support Sistem kelengkapan ADMINISTRASI berbagai divisi bimbel yang ada.
i.          Insvestor berhak mendapatkan fasilitas tambahan berupa master softcopy paket SMA (wajib) yaitu Mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas 10,11 dan 12 SMA serta master paket SD atau SMP (pilih salah satu) yaitu Biologi (SMP) dan Bahasa Indonesia (SD).
j.          Modul di luar ketentuan point I, wajib dibeli secara terpisah dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pihak Manajemen Pusat BKB XPERT MTI Bogor
k.         Pembayaran 70 % wajib didepan dan sisanya 30 % boleh diangsur setelah semua kelengkapan administrasi dan arsip modul diterima.


3. Lisensi ARJUNA  (Beli Putus Tanpa Update)
Secara ketentuan umum hampir sama dengan jenis Lisensi Bima hanya yang membedakan adalah sistem pembelian franchise terputus dan tidak wajib atau tanpa update modul.  Anda diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk berkreasi dan berkarya sendiri mengembangkan modifikasi isi pembelajaran modul tersebut.  Harga Paket Hanya Rp. 6,5 Juta sudah termasuk termasuk Pendaftaran.
Jika Anda menginginkan Cover dan Isi Modul semuanya hanya  logo Anda  maka ada biaya tambahan proses editing revisi isi modul sebagai berikut :
  1. Modul Math Fun Kid Learning sebesar Rp. 350.000,-
  2. Modul SD Lengkap sebesar Rp 600.000,-
  3. Modul SMP Lengkap sebesar Rp 400.000,-
  4. Modul SMA lengkap sebesar Rp 600.000,-
  5. Modul SD dan SMP lengkap sebesar Rp 1.000.000,-
  6. Modul SD, SMP dan SMA lengkap sebesar Rp 1.400.000,-
  7. Pengecualian untuk katagori Buku Bacaan Ringan produk karangan XPERT MTI tidak boleh menggunakan logo bimbel Anda, kecuali Anda sudah membeli hak kekayaan intelektual master soft copynya sebesar 3 kali lipat dari harga buku awal.

4.   LISENSI YUDHISTIRA (Master Lisensi)
MASTER LISENSI (ML) atau Sub Master Franchisor (SMF)
Sebagai pemegang LISENSI Tunggal BKB XPERT MTI pada salah satu wilayah dari 30 Kota Panitia lokal SBMPTN seluruh provinsi di Indonesia (termasuk Jakarta, Banten, Depok, Bekasi, dan Bogor). Investor diperbolehkan membuka Outlet belajar (INDIVIDUAL LISENSI) lebih dari satu, baik secara pribadi atau bekerjasama dengan Pihak Ketiga di teritori wilayah tersebut (memperoleh Fee dari pembukaan Outlet tersebut).

Syarat MASTER LISENSI :
1.  Belum ada Master Lisensi di kota (tempat Panlok SBMPTN) tersebut.
2. Memiliki Badan usaha (Diutamakan),
3. Memiliki Ruko Strategis + Sarana Belajar di tengah kota (diutamakan Hak Milik), sebagai Kantor Wilayah sekaligus Outlet belajar BKB XPERT MTI .

4. Memiliki modal dan waktu yang cukup untuk mengelola XPERT.
5. Memiliki jiwa kepemimpinan dan semangat berwirausaha dengan keinginan kuat untuk berhasil sebagai Master Lisensi XPERT.
6. Memiliki etika moral dan tanggung jawab yang tinggi terutama kejujuran dan keterbukaan.
7. Menjunjung tinggi asas kekeluargaan dan solidaritas kebersamaan dalam menyelesaikan setiap konflik internal baik secara horisontal maupun vertikal selma menjalani bisnis ini.
Hak & Kewajiban MASTER LISENSI

1.  Mengelola secara penuh Outlet Belajar XPERT miliknya dengan Panduan SOP.
2.  Membuat Outlet Belajar di wilayah teritorinya secara pribadi atau bekerjasama  dengan pihak ketiga untuk membuka INDIVIDUAL LISENSI.
3. Sebagai Kantor Perwakilan Offline BKB XPERT MTI di kota tersebut, sehingga  berhak melakukan aktivitas Seminar, Workshop & Tryout UN dan SBMPTN dll.  Offline dengan institusi  sekolah, perguruan tinggi, dsb. Definisi offline disini otonomi khusus seluas-luasnya tanpa sistem komando dari kami sebagai Master Franchisor.
4.  Wajib menerima 10% dari ROYALTI FEE yang dibayarkan INDIVIDUAL LISENSI di wilayah  teritorinya setiap bulan.
5.  Wajib menerima 60% dari LISENSI FEE yang dibayarkan INDIVIDUAL LISENSI di wilayah  teritorinya. Sementara sisanya 40% diberikan ke MF.
6.  Melakukan survey kelayakan, training & pendampingan INDIVIDUAL LISENSI  wilayahnya sampai dengan  Grand Opening.
7.  Memenuhi target omset dan pertumbuhan Outlet belajar/ INDIVIDUAL LISENSI di  wilayah teritorinya sesuai dengan tingkat laju inflasi negara dan daya beli masyarakat lokal.
8.  Menerima paket “Marketing Tools” (Sales Kits, Brosur 5 rim, Map 100 bh,  Standing Banner 2 buah & Spanduk 3 buah) & paket “Administrasi Tools” (Kop surat 2  rim, Faktur keuangan & Stempel resmi lembaga) serta Merchandise tambahan unik dan menarik untuk 100 orang.
9. Membayar biaya survey lokasi & akomodasi ; Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.500.000.
10. Membayar MASTER LISENSI FEE sebesar Rp 20.000.000,- (3 tahun) dan
11. Membayar ROYALTY FEE sebesar 9% dan MARKETING FEE 1 % Omset setiap bulan dari   Outlet belajar miliknya kepada kami (Master Franchise).




INDIVIDUAL LISENSI (IL)
Sebagai pemegang hak LISENSI  BKB XPERT MTI untuk membuka Outlet belajar di seluruh kota Panitia Lokal SBMPTN dengan teritori wilayah radius 5 KM dengan Outlet belajar yang lain. Investor hanya boleh membuka satu atau lebih Outlet belajar sesuai dengan kekuatan modal Anda.

Syarat Individual Lisensi :
1.  Belum ada Outlet Belajar BKB XPERT MTI  dalam radius 5 KM.
2. Investor perorangan yang memiliki Tempat Strategis + Sarana Belajar (Tidak harus Ruko)
3. Memiliki modal dan waktu yang cukup untuk mengelola BKB XPERT MTI .
4. Memiliki jiwa kepemimpinan dan semangat berwirausaha dengan keinginan kuat untuk    berhasil sebagai Individual Lisensi BKB XPERT MTI .
5. Memiliki etika moral yang tinggi terutama kejujuran.


Hak & Kewajiban Individual Lisensi :
1.  Mengelola secara penuh Outlet Belajar BKB XPERT MTI miliknya dengan Panduan SOP.
2. Menerima pendapatan 90% dari Omset Outlet Belajar BKB XPERT MTI  miliknya.
3. Menerima paket “Marketing Tools” (Sales Kits, Brosur 2 rim, Map 100 buah, Standing Banner 2 buah & Spanduk 3 bh) & paket “Administrasi Tools” (Kop surat 2 rim, Faktur keuangan & Stempel resmi lembaga).
4. Membayar biaya survey lokasi & akomodasi bagi luar Jabodetabek; Rp 1.500.000,- s/d Rp 2.500.000 jika diminta secara khusus.
5. Membayar LISENSI FEE (Manajemen Fee) sebesar Rp 10.000.000,- (2 tahun) dan berlaku seumur hidup.
6. Membayar ROYALTY FEE sebesar 9% dan MARKETING FEE 1% Omset setiap bulan dari Outlet belajar miliknya.





5. LISENSI JOINT OUTLET (JO)
Pola kerjasama ini khusus untuk investor di wilayah JABODETABEK. Pada pola ini INVESTOR BUKAN OPERATOR USAHA, Investor tidak perlu repot mengurusi usaha, cukup mengawasi jalannya usaha dengan menempatkan personil (Staf Adm & Keuangan) di Outlet tersebut.
Dengan pengalaman dan dukungan tim manajemen yang profesional dan amanah, BKB XPERT MTI selaku operator usaha akan memberikan 15% s/d 20% Omset (/bulan) kepada Investor.

Syarat JOINT OUTLET :
1. Belum ada Outlet Belajar BKB XPERT MTI  dalam radius 5 KM di Jabodetabek.
2. Investor perorangan yang memiliki Ruko/Rumah Kontrakan Strategis + Sarana Belajar,
3. Memenuhi kriteria lokasi & sarana yang ditetapkan BKB XPERT MTI .

Hak & Kewajiban JOINT OUTLET :
1.  Menerima pendapatan bulanan sebesar 15% dari Omset di Tahun pertama usaha setelah 3 bulan bisnis berjalan dan 20% dari Omset pada tahun kedua dan berikutnya.
2. Menempatkan satu orang personil sebagai Staf Adm. & Keu. pada outlet belajar tersebut.
3. Membayar JOINT FEE sebesar Rp 25.000.000,- (dibayar sekali seumur hidup dan dapat diwariskan).
4. Menyediakan Pinjaman modal operasi sebesar Rp 30.000.000,- (dibayar sekali dan akan dikembalikan kepada investor berupa penyusutan selama 3 tahun dan dimulai pada tahun kedua usaha).
5. Menerima Garansi dari BKB XPERT MTI BOGOR  bahwa usaha ini insha Allah berhasil.

Jika dalam pelaksanaannya terjadi hal-hal yang menyebabkan usaha ini tidak dapat berjalan (tidak disebabkan kondisi Force Majeure), kami memiliki komitmen untuk mengembalikan Pinjaman modal operasi Rp 30.000.000,- seperti tersebut pada point 4 di atas.


6. JOINT VENTURE NO LISENSI (JVNO)
Pola kerja sama berlaku untuk seluruh investor di Indonesia dan Luar Negeri. Pada pola ini Investor bukan operator usaha langsung dan Tidak perlu repot-repot mengurusi usaha, cukup mengawasi jalannya usaha dari jauh.  Pihak Investor hanya menerima laporan keuangan per triwulan (3 bulan) dan laporan evaluasi berkala perkembangan usaha bisnis selama 1 tahun periode akademik per semester.


Syarat JOINT VENTURE NO LISENSI (JVNO) :
1. Diutamakan untuk golongan PNS maupun pegawai perusahaan swasta termasuk pengusaha muda yang sudah berpengalaman minimal 2 tahun.
2.  Investor perorangan yang memiliki syarat modal yang diminta Manajemen MF
3.  Uang modal investasi bisnis Investor bukan hasil dari korupsi, manipulasi ataupun hasil pencucian uang dengan pihak ketiga. (Harus ada jaminan halal)
4. Tidak mempunyai hak kepemilikan merk franchise seperti pola kerja sama bisnis sebelumnya.
5. Kerja sama hanya berlaku maksimal 2 tahun saja dan bisa diperpanjang kemudian
6. Bersedia melakukan sistem bagi hasil syari’ah (Sesuai dengan hukum Agama Islam) dan menjunjung tinggi asas kekeluargaan dan kepercayaan penuh bagi yang muslim.  Sedangkan bagi kalangan mitra bisnis non muslim ada sistem bunga pinjaman khusus sebesar 10 % per tahun disesuaikan dengan tingkat inflasi suku bunga bank yang berlaku dan terbaru.  Bunga itu wajib kita dibayarkan di luar sharing keuntungan bisnis kedua belah pihak.  Catatan khusus : Misalkan ada 5 investor yang masuk kelembaga kami maka keuntungan wajib dibagi rata dan adil kepada setiap orang per kepala.
7. Bersedia menandatangani surat pernyataan dan surat perjanjian yang dilengkapi dengan materi dilindungi hukum untuk siap menerima segala kemungkinan  resiko bisnis yang terjadi antara kedua belah pihak.
8.  Bersedia memberikan dukungan pemasaran secara moril kepada relasi mitra bisnis investor di wilayah tempat tinggal mereka (rekomendasi market share)

Hak & Kewajiban Investor JVNO :
1.  Menerima pendapatan bulanan sebesar 10 % dari Omset di Tahun pertama usaha setelah beroperasi selama 6 bulan hingga kembali modal investasi awal dan sharing profit kerjasama bisnis yang sudah disepakati sebelumnya.
2.  Menerima laporan keuangan perkembangan bisnis franchise bimbel plus rumahan setiap 3 bulan sekali dan laporan evaluasi berkala setiap 6 bulan sekali dalam setahun.
3. Pihak Investor boleh melakukan masa perpanjangan kerja sama bisnis setelah menunjukkan itikad dan kerja sama yang baik dan telah terbukti merasakan hasil investasinya berupa keuntungan bisnis.
4. Pihak Investor berhak melakukan peninjauan langsung ke Kantor Pusat jika sewaktu-waktu diperlukan untuk jalin silahturahmi dan komunikasi bisnis lebih lanjut.


5. Jika pihak investor merasa dirugikan oleh pihak kedua (kami) maka Anda berhak memutuskan kerja sama secara sepihak di kemudian hari atau mendadak setelah melalui konfirmasi langsung dengan pihak MF.
6.  Pihak Investor wajib memberikan biodata pribadi (CV) dan bersedia menandatangani surat perjanjian kesepakatan bisnis di atas materai.
7.  Membayar JOINT VENTURE FEE  minimal sebesar Rp 2.500.000,- (Dua setengah juta rupiah) wajib dibayar cash sekali didepan dan tidak bisa diwariskan atas nama orang lain hingga perjanjian selesai.
8. Jika dalam pelaksanaannya terjadi hal-hal yang menyebabkan usaha ini tidak dapat berjalan dan atau tidak mendapatkan hasil keuntungan sepersenpun, kami memiliki komitmen untuk mengembalikan Pinjaman modal investasi awal hanya sebesar Rp 1.000.000,- dalam jangka waktu 3 Bulan. (Uang Anda Masih Ada dan Tidak Hilang Semua)
9. Kondisi Pengecualian : Jika pihak Master Franchise membutuhkan pinjaman dana darurat secara pribadi bukan atas dasar kerja sama kepada salah satu investor atau pihak ketiga lainnya melalui investor tersebut atau murni orang lain bisa saudara sendiri, teman dan  sahabat dan lainnya maka segala ketentuan pasal hukum di atas tidak berlaku.

INFO LEBIH LENGKAP : Silahkan beli Stater Kit Bisnis Franchise Bimbel Plus Rumahan ini. Hubungi : Ibu Yeni Suryani HP. 08561321290, Pak Agrend Wisnu Kusuma HP.  08816814598.