Kamis, 04 Desember 2014

Kesalahan-Kesalahan Besar Pemasaran (GO TO BIG PROBLEM)


TAHUKAH KAMU ?
Kesalahan-Kesalahan Besar Pemasaran

Dunia saat ini sudah terlalu penuh dengan persaingan. 
Jika Anda membuat satu kesalahan, para pesaing akan dengan cepat merebut bisnis Anda.
Peluang untuk merebut kembali bisa jadi sangat tipis, kecuali ada orang lain yang melakukan kesalahan. Berharap pesaing membuat kesalahan ibarat mengikuti perlombaan dengan harapan  pihak lawan jatuh.
Menurut Jack Trout dalam bukunya In Search of the Obvious, setidaknya ada delapan kesalahan besar yang lazim terjadi dalam dunia hiperkompetitif seperti saat ini.
Ikut-ikutan
Banyak orang percaya bahwa masalah mendasar dalam pemasaran adalah membujuk calon pelanggan. Karena memiliki produk atau jasa yang lebih baik, Anda akan berkata, “Kami mungkin bukan yang pertama, tetapi kami akan menjadi yang lebih baik.”
Itu bisa saja benar, tetapi jika Anda terlambat, dan harus bertempur dengan pesaing besar yang telah mapan, strategi pemasaran Anda mungkin salah. Ikut-ikutan tidak akan berhasil.
Apa yang Anda jual?
Perusahaan besar dan kecil sering merasa sangat kesulitan menggambarkan produk mereka, khususnya jika produk tersebut merupakan kategori baru dan teknologi baru. Penjelasan mereka sering kali berbelit-belit yang pada akhirnya menjadi sulit dipahami.
Sukses pemasaran terbesar diperoleh dengan penjelasan efektif tentang apa yang Anda tawarkan. Jangan berusaha kelihatan cerdas atau rumit.
Kebenaran akan menang.
Pemasaran adalah pertarungan persepsi. Ini merupakan pernyataan sederhana yang sering menjadi sandungan bagi banyak pengusaha. Orang-orang pemasaran asyik melakukan riset dan “mendapatkan fakta-fakta”. Mereka menganalisis situasi untuk memastikan kebenaran itu memang berada di pihak mereka.
Kemudian, mereka berlayar dengan penuh percaya diri ke arena pemasaran. Merasa aman dengan pengetahuan bahwa mereka memiliki produk terbaik dan bahwa pada akhirnya produk terbaiklah yang akan sukses.
Padahal, semua yang ada di dunia pemasaran ini merupakan persepsi pikiran pelanggan atau calon pelanggan.
Ide orang lain
Meluncurkan produk ikut-ikutan sebenarnya berbahaya, seperti halnya ide yang ikut-ikutan. Alasannya, dua perusahaan tidak bisa memiliki konsep yang sama dalam pikiran pelanggan. Ketika pesaing memiliki satu kata atau posisi dalam pikiran pelanggan, akan sia-sialah memiliki kata yang sama.
Kami sangat sukses
Kesuksesan sering menyebabkan arogansi, dan arogansi akan menyebabkan kegagalan.  Ketika orang menjadi sukses, mereka cenderung bersikap kurang objektif.
Ketika kesuksesan mereka semakin meningkat, mereka semakin arogan dan merasa bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan. Kesuksesan membawa kesulitan.
Segalanya untuk setiap orang
Ketika Anda mencoba menjadi apa saja untuk  semua orang, Anda akan mengalami kesulitan. Mencoba menggunakan merek yang sudah sukses untuk tujuan yang lebih tinggi daripada yang bisa ditunjukkan merek itu dalam pikiran pelanggan malah bisa menjadi bumerang bagi merek itu sendiri.
Hidup dengan angka
Angka sangat dibutuhkan dalam bisnis. Hitungan tentang laba dan pendapatan tentu harus melibatkan angka-angka. Namun, kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan angka-angka untuk membuat sebuah prediksi bisnis.
Sebuah perhitungan yang tidak akurat dapat mengarahkan kita pada penetapan target yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kita dapat mencapai sebuah target yang tidak masuk akal tersebut? Hal tersebut juga dapat membuat harga saham kita di pasar hancur. Namun yang lebih fatal, ketidakakuratan perhitungan dapat membuat kita keliru dalam mengambil keputusan.
Tidak mengkritisi diri-sendiri
Telah banyak yang ditulis tentang DEC, Xerox, AT&T, dan Kodak, dan usaha mereka untuk berpindah dari bisnis dengan pertumbuhan lambat menjadi cepat.
Jika situasi ini semakin parah, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada apa yang disebut “teknologi-teknologi yang mengacaukan”.
DEC menghadapi revolusi komputer desktop, Xerox menghadapi gelombang produk cetak laser, dan Kodak menghadapi kamera digital.
Walaupun sulit, seorang pemimpin harus menemukan cara untuk beralih ke ide atau teknologi yang lebih baik. Sekalipun itu mengancam bisnis dasar mereka. Jika tidak, masa depan mereka akan terancam, khususnya ketika teknologi dikembangkan dan mencapai momentumnya. Masalahnya adalah bagaimana melakukan hal seperti itu?
7 Kesalahan Paling Umum Dalam Penjualan



Kita semua pernah membuat kesalahan ketika menjual produk atau jasa . Berikut adalah kesalahan penjualan paling umum yang pernah dibuat.
Kesalahan penjualan #1: Membiarkan prospek untuk mengontrol proses penjualan Anda.
Cara terbaik untuk mengontrol interaksi penjualan adalah dengan mengajukan pertanyaan. Ini juga merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah produk atau jasa Anda memenuhi kebutuhan prospek Anda. Pastikan pertanyaan Anda mengungkap isu-isu spesifik, masalah, atau tujuan perusahaan yang sangat penting dan membantu Anda menetapkan diri sebagai seorang ahli.
Kesalahan penjualan #2: Tidak menyelesaikan pra-meeting research.
Setelah beberapa minggu Anda berhubungan dengan prospek melalu telepon, Anda memutuskan untuk melakukan pertemuan. Sayangnya, Anda melakukan pertemuan tanpa terlebih dahulu melakukan penelitian perusahaan.
Alih-alih untuk menyajikan solusi untuk masalah yang ada, Anda malah menghabiskan seluruh pertemuan sebagai pembelajaran informasi fundamental, yang bagi eksekutif senior sangat membuang-buang waktu.
Pendekatan ini merupakan salah satu kesalahan penjualan yang paling umum. Menginvestasikan waktu untuk belajar tentang prospek Anda sebelum Anda menelepon mereka dan sebelum Anda mencoba untuk menjadwalkan pertemuan sangatlah penting.
Kesalahan penjualan #3: Terlalu banyak bicara
Kebanyakan tenaga penjual terlalu banyak berbicara selama interaksi penjualan. Entah itu tentang produk mereka, fitur mereka, layanan mereka, atau sebagainya.
Seorang teman yang berkecimpung dalam bisnis periklanan dan sering berbicara dengan prospek awalnya meminta penawaran. Alih-alih ingin berbicara panjang lebar tentang pengalaman biro iklan dan kualifikasi, ia mendapatkan klien potensial berbicara tentang bisnis. Dengan melakukan hal ini ia mampu menentukan strategi yang paling efektif untuk prospek itu.
Kesalahan penjualan #4 Memberikan informasi yang tidak relevan
Ketika Anda melakukan presentasi, Anda mungkin tidak peduli tentang siapa klien Anda. Anda hanya memikirkan manfaat presentasi Anda dengan menceritakan bagaimana Anda akan mendatangkan keuntungan melalui produk atau jasa Anda.
Kesalahan penjualan #5: Anda tidak siap
Bila Anda melakukan penjualan atau menghadiri pertemuan dengan calon pelanggan sangat penting untuk mempersiapkan diri. Artinya, Anda harus memiliki semua informasi yang relevan di ujung jari Anda. Termasuk harga, testimonial, sampel, dan daftar pertanyaan kemungkinan akan ditanyakan.
Ada baiknya, Anda membuat daftar dari informasi penting yang dibtuhkan dan meninjau kembali untuk membuat kesan pertama yang hebat atau jangan melakukannya jika Anda tidak siap.
Kesalahan penjualan #6: Mengabaikan meminta penjualan
Jika Anda menjual produk atau layanan, Anda memiliki kewajiban untuk meminta pelanggan untuk berkomitmen, terutama jika Anda telah meginvestasikan waktu untuk memenuhi kebutuhan mereka dan Anda tahu bahwa produk atau jasa yang ditawarkan merupakan solusi untuk mereka.
Banyak orang yang peduli dan sedikit memaksa ketika meminta penjualan. Tapi, selama Anda memintanya dengan cara tidak mengancam, percaya diri, orang biasanya akan meresponnya dengan positif.
Kesalahan penjualan #7: Prospek gagal
Ini merupakan salah satu kesalahan paling umum yang dibuat bisnis independen. Ketika bisnis menemukan banyak calon pelanggan, banyak yang berpikir bahwa bisnis akan terus tumbuh. Namun, penjualan yang paling sukses adalah calon pelanggan sepanjang waktu. Mereka menjadwalkan waktu mereka untuk calon pelanggan ke dalam agenda mereka setiap minggunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar