POTRET KENAKALAN REMAJA NEGERI SERIBU PULAU
CELOTEHAN ANAK NEGERI ALA PAK WISNU XPERT BOGOR
CELOTEHAN ANAK NEGERI ALA PAK WISNU XPERT BOGOR
SEBERKAS NODA KENAKALAN REMAJA BERIAK BENCANA 2014
Tingkat kenakalan remaja zaman sekarang sudah sangat memprihatinkan.
Coba lihat dengan seksama aneka kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Aduhai bukan main, bak rumput liar semakin tumbuh subur di pekarangan.
Tersebar merata mulai dari perkotaan sampai pelosok pedesaan,
Berawal dari hal yang sepele sampai masalah yang rumit
Ada yang menggunakan teknologi tradisonal sampai high tech,
Ada yang bersifat individu sampai berkelompok,
Ada yang bersifat murah meriah sampai mahal mencekik leher,
Ada yang bersifat terselubung sampai buka-bukaan,
Ada yang lolos hukum sampai terjerat hukum,
Ada yang bersifat brand lokal sampai Internasional branded.
macam-macamlah punya banyak cerita.
Jika tingkat kenakalan remaja tidak kita rem segera dari sekarang secara bertahap maka yang terjadi adalah...
Semakin banyak korban berjatuhan lalu,
Orang tua anak semakin sedih dan sakit hati lalu,
Semua Guru (Pendidik) semakin berteriak lantang lalu,
Lembaga pendidikan agama formal dan non formal kebakaran jenggot lalu,
Nama baik sekolah dengan suara hatinya akan menjerit keras lalu,
Komisi Perlindungan Anak dan LSM lainnya berlomba-lomba berkampanye,
Kementrian Pendidikan dan Agama RI semakin gerah dan panas lalu,
Hasil Kualitas pendidikan di Indonesia semakin di per-ta-nya- kan?lalu,
Wajah pendidikan negeri ini ternoda dan semakin tercoreng tidak karuan lalu,
Para mafia, penjahat dan kroni-kroninya plus iblis tertawa terbahak-bahak, lalu
Bersiap-siaplah menunggu kehancuran dan keterpurukan masa depan Indonesia.
Apakah anak cucu kita dan generasi penerusnya nanti masih mencicipi hal yang serupa. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk menjawab tantangan tersebut. Semoga saja berkurang adanya.
Sebarkan dan berbagilah walalupun hanya satu ayat. Semoga berkah dan bermanfaat. Amin.
Iklan layanan masyarakat ini disampaikan oleh :
Agrend Wisnu Kusuma
LASKAR GALILEO BOGOR
PEDULI ANAK BANGSA
Tingkat kenakalan remaja zaman sekarang sudah sangat memprihatinkan.
Coba lihat dengan seksama aneka kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Aduhai bukan main, bak rumput liar semakin tumbuh subur di pekarangan.
Tersebar merata mulai dari perkotaan sampai pelosok pedesaan,
Berawal dari hal yang sepele sampai masalah yang rumit
Ada yang menggunakan teknologi tradisonal sampai high tech,
Ada yang bersifat individu sampai berkelompok,
Ada yang bersifat murah meriah sampai mahal mencekik leher,
Ada yang bersifat terselubung sampai buka-bukaan,
Ada yang lolos hukum sampai terjerat hukum,
Ada yang bersifat brand lokal sampai Internasional branded.
macam-macamlah punya banyak cerita.
Jika tingkat kenakalan remaja tidak kita rem segera dari sekarang secara bertahap maka yang terjadi adalah...
Semakin banyak korban berjatuhan lalu,
Orang tua anak semakin sedih dan sakit hati lalu,
Semua Guru (Pendidik) semakin berteriak lantang lalu,
Lembaga pendidikan agama formal dan non formal kebakaran jenggot lalu,
Nama baik sekolah dengan suara hatinya akan menjerit keras lalu,
Komisi Perlindungan Anak dan LSM lainnya berlomba-lomba berkampanye,
Kementrian Pendidikan dan Agama RI semakin gerah dan panas lalu,
Hasil Kualitas pendidikan di Indonesia semakin di per-ta-nya- kan?lalu,
Wajah pendidikan negeri ini ternoda dan semakin tercoreng tidak karuan lalu,
Para mafia, penjahat dan kroni-kroninya plus iblis tertawa terbahak-bahak, lalu
Bersiap-siaplah menunggu kehancuran dan keterpurukan masa depan Indonesia.
Apakah anak cucu kita dan generasi penerusnya nanti masih mencicipi hal yang serupa. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk menjawab tantangan tersebut. Semoga saja berkurang adanya.
Sebarkan dan berbagilah walalupun hanya satu ayat. Semoga berkah dan bermanfaat. Amin.
Iklan layanan masyarakat ini disampaikan oleh :
Agrend Wisnu Kusuma
LASKAR GALILEO BOGOR
PEDULI ANAK BANGSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar