Membuka stand
pameran atau bazaar sangatlah melelahkan, tetapi sangat bermanfaat untuk
memperkenalkan produk dan perusahaan pada masyarakat umum secara langsung.
Jadi, gunakan kesempatan ini sebaik- baiknya dan sebaiknya kita harus
mengetahui teknik penyajian (display) produk dan jasa kita dan manajemen
praktis pengelolaan outlet dalam bentuk booth stand yang menarik, efektif dan
efisien.
Berikut
ini beberapa tips dan trik unik yang berguna saat kita
mengikuti sebuah pameran khususnya pameran jenis expo pendidikan (dengan asumsi
bahwa seluruh perencanaan dilaksanakan dengan baik). Tujuan utama diharapkan manajemen bimbel bisa
turut berpartisipasi aktif dan terjun langsung mempertemukan produk kepada
konsumen.
Ikutilah Langkah-langkah Petunjuk Teknis dibawah ini
1. Dilarang keras Jaga Stand Sendirian
Menjaga stand itu melelahkan dan Stand tidak
boleh ditinggalkan tidak terjaga. Itu sebabnya, jagalah bergantian setidaknya
berdua. Apalagi, jika lokasinya kurang aman (ramai dan banyak pengutil). Satu
melayani, satu mengawasi. Jika stand sepi, satu menjaga stand, yg lain
mengundang pengunjung. Jadi, ajaklah
asisten, atau saudara, atau kenalan untuk membantu Anda. Pastikan
kepribadiannya hangat dan dapat melayani dengan baik. Latihlah sedikit tentang
produk Anda.
2. Berpakaian
Sesuai, Unik dan Menarik
Di pameran kita bisa kepanasan, terkena terik
matahari, atau kehujanan, atau masuk angin, terutama untuk pameran outdoor.
Jadi, berpakaianlah yg unik, menarik dan tetap nyaman. Pakai seragam perusahaan
jika ada budgetnya. Pastikan pakaian rapih dan make up menarik, sebab
penampilan yg sembarangan akan merusak citra perusahaan.
3. Datang
Lebih Awal
Dapatkan tempat parkir masih lega, memasang
dan merapikan stand/ tenda lebih leluasa, pastikan kabel-kabel dan barang-barang
pribadi sudah diamankan sebelum pameran dibuka. Usahakan masih ada waktu untuk
ke toilet, berdandan, lalu beramah tamah dengan penyelenggara dan tetangga
pameran, atau jalan-jalan melihat stand-stand peserta yg lain.
4. Periksa
Checklist
Periksa daftar barang-barang yg diperlukan,
buku tamu, nota penjualan, kartu nama, katalog, semua hal yg dibutuhkan dalam
pameran. Termasuk juga selotip, ATK, lak ban, kantong plastik, lem, gunting,
dsb. Jika perlu, sediakan kotak PPPK. Tetap koordinasi dengan pihak kantor
(outlet) jika ada barang yang tertinggal.
5. Tata Letak
Stand
Penampilan fisik tata letak (lay out) dan desain interior variabel barang seputar
produk dan jasa bimbel dalam sebuah ruangan stand sangat penting diperhatikan.
Ini beberapa Tips Singkat untuk
pengelolaan stand yang baik:
·
Jangan
terlalu banyak mendisplay produk bimbel yang bisa menjadi bumerang. Tampilkan
hanya produk-produk unggulan yang dijagokan. Ganti-gantilah produk yang
ditampilkan, yang penting jangan terlalu banyak barang. Terlalu banyak barang nantinya
akan membingungkan dan mengaburkan image pengunjung.
·
Jangan juga terlalu SEDIKIT mendisplay barang
— Jangan sampai stand Anda terlihat sepi dan kurang serius berbisnis.
·
Berikan display dengan pencahayaan yg terang -
tetapi jangan menyilaukan. Taruh produk yang dijagokan di lokasi2 yg mudah
dilihat.
·
Siapkan sesuatu untuk dicoba, dicium,
disentuh, ditonton oleh pengunjung... Sedapat mungkin jalin ikatan dengan
pengunjung melalui indra rasa, penciuman, penglihatan, pendengaran.
·
Beri label yang jelas dan menarik (berwarna) sehingga
tidak membuat pengunjung bertanya-tanya apalagi saat kondisi ramai dan
kekurangan SDM penjaga Stand.
·
Jangan terlihat Berantakan dan Kumuh
Singkirkan
gelas minuman, koran, atau makanan dari pandangan. Rapikan display dari waktu
ke waktu. Rapikan barang-barang yg sudah dipegang dan dilihat-lihat pengunjung
saat kondisi senggang atau kosong (sepi).
- Jika ada asisten, beri dia kerja untuk membagikan brosur, flyer atau leaflet, dan mengundang pengunjung untuk mampir. Berikan bahasa pancingan membujuk yang baik dan sopan dengan segala cara.
·
Tetap
fokus pada produk Anda. Jangan terlalu banyak ngobrol dengan tetangga, mengisi TTS atau membaca koran atau main
Note book/Laptop/Komputer/ Ipad/Handphone.
·
Tampilkan kelompok produk dengan tema yang
sama. Produk-produk jangan dicampur aduk. Denga menampilkan dalam kelompok yg
sama, pengunjung dapat membandingkan dan menghubungkan keterkaitan produk satu
sama lain.
·
Siapkan acara kecil khusus seperti kuis
interaktif pendidikan berhadiah dan berikan voucher doorprice pengunjung yang
akan diundi pada hari terakhir pelaksanaan kegiatan pameran tersebut. Hal ini bertujuan agar pengunjung bersedia
datang kembali ke stand kita dan
mengambil hadiah yang sudah kita siapkan jika mereka beruntung.
·
Siapkan
sesuatu cinderamata (merchandise) untuk kenang-kenangan yang menarik, agar bisa
dibawa pulang oleh pengunjung yg benar-benar potensial.
6. Berteman dengan Tetangga.
Tetangga adalah mitra terbaik dalam pameran.
Beramah tamahlah dg mereka, dan saling tolong menolong. Siapa tahu kita perlu
meminjam gunting, atau kabel, dsb. Pastikan juga mereka tahu produk Anda dan
usaha Anda.
Cari tahu bisnis mereka, sehingga jika ada
pengunjung yg mencari produknya, bisa langsung dibantu dan diarahkan. Kita mungkin pernah dan sering kesal jika ditanya,
'mbak atau mas, yang jual aksesori dimana ya?' Terus dijawab, 'wah nggak tau
mbak...'.
Oleh karena itulah, kita berusaha memberikan
pelayanan plus kepada pengunjung walaupun kita memberikan informasi stand orang
lain bahkan kompetitor kita sekalipun.
Ini akan menjadi nilai tambah empati dan kepercayaan pengunjung kepada
kita karena kita tidak egois dan ingin selalu diperhatikan sendiri.
7. Jangan Terlalu Agresif
a. Beberapa
pengunjung sudah memiliki gambaran tentang produk yang dicari. Jadi, biarkan
mereka melihat-lihat sepuasnya di dalam stand kita. Biarkan mereka yang
bertanya terlebih dahulu dan buatlah tampilan display yang membuat penasaran
pengunjung untuk mencari informasi lebih jauh teantang produk dan jasa yang
kita tawarkan. Jika kelihatannya agak ragu-ragu barulah perkenalkan produk
Anda.
b. Berhati-hatilah
dengan Panggilan 'Bu', 'Mbak', 'Teteh', 'Kak'. Beberapa orang tidak suka
dipanggil ibu, beberapa orang sebaliknya, ingin dipanggil ibu atau bapak secara
lengkap.
c. Paling buruk (dan paling sering dilakukan)
adalah pertanyaan, 'Ada yg bisa saya bantu?' jawabannya yang lebih sering dari
mereka yaitu 'nggak ada.' lalu pengunjung cepat-cepat kabur dan akhirnya jadi bumerang
dan kehilangan momen transaksi pelanggan.
d. Ucapan
kalimat awal yang paling tepat dan menggoda pengunjung pameran adalah Selamat
Datang di stand kami dan Selamat Menikmati
Tuan, sedangkan ucapan keduanya setelah jeda beberapa menit berlalu
yaitu Silahkan dilihat – dilihat dulu Tuan, Kami siap melayani Anda dengan
senang hati.
e. Penjaga
stand dilarang keras menggoda pengunjung yang berpenampilan sangat menarik dan
menggoda (over acting) secara berlebihan dengan kalimat yang mengandung
pelecehan seksual dan tindakan diskriminatif sejenis lainnya.
Berikut
ini tips sederhana dalam bersikap selama melayani pengunjung Stand:
·
Tatap mata pengunjung (jangan melotot) sambil
tersenyum;
·
Sedikit basa- basi (tetapi jangan dipaksakan)
yg relevan dg situasi, misalnya (jika terlihat pengunjung kegerahan), 'panas
sekali ya bu cuacanya... ini dekat kipas aja supaya adem.' Tulus membantu.
·
Setelah beberapa saat, ajukan pertanyaan
spesifik (yang jelas BUKAN,'Ada yg bisa saya bantu?') misalnya, 'Ibu mau
memilih paket belajar 2 in 1?, saya rasa ini cocok untuk putera-puteri ibu',
atau, atau 'Sudah pernah mengambil kelas privat sebelumnya di lembaga lain?'
Usahakan pertanyaan yg menjurus pada jenis produk yg dicari atau mengumpulkan
data dan mengorek informasi kompetitor dari para pengunjung.
8. Seleksilah
Pengunjung Anda
Beberapa pengunjung hanya membuang waktu saja.
Mengacak-acak atau bertanya-tanya tanpa niat membeli. Tapi jangan ambil
kesimpulan terlalu dini. Jangan juga menilai seseorang dari penampilannya saja.
Selalu pertahankan sikap baik dan kesopanan.
Usahakan selalu menyeleksi pengunjung. Jika pengunjungnya anak-anak kecil, kita dapat beritanya, 'adik manis suka bermain puzzle ngak?', atau ditanya, 'bapak sudah pernah mendengar istilah Homeschooling ?' dan seterusnya.
Usahakan selalu menyeleksi pengunjung. Jika pengunjungnya anak-anak kecil, kita dapat beritanya, 'adik manis suka bermain puzzle ngak?', atau ditanya, 'bapak sudah pernah mendengar istilah Homeschooling ?' dan seterusnya.
Jika memang pengunjung tidak serius, hanya memenuhi
stand, maka strateginya:
·
Untuk yg
0% prospektif: Ucapkan, 'terimakasih mbak, (kapan2 mampir lagi) ...'
·
Untuk yg
25% prospektif:'Silahkan bawa katalognya untuk dilihat2...'
·
Untuk yg
50% prospektif: 'Bisa minta kartu nama mbak atau No Hape. Nanti kita bicarakan
tentang keagenan...'
·
Untuk yg
75% prospektif: 'Kita ke kafe sebelah aja mbak, supaya enak ngobrolnya...'. Hal
ini kita lakukan khusus pelanggan yang ingin mengajak joint venture atau calon pembeli
franchise kita dan atau tertarik untuk membeli produk dan jasa kita dalam jumlah
partai besar.
9. Siapkan Database
Ingat, pameran tidak hanya bertujuan untuk
jualan saat itu juga. Yang lebih penting adalah mengumpulkan informasi dan
kontak orang-orang yg prospektif menjadi pelanggan. Sasaran utamanya justru
mendapatkan repeat order, bukan
penjualan sesaat.
Siapkan buku tamu, formulir isian (untuk catatan sendiri) yg berisi database calon pelanggan prospektif. Bagi tugas dengan asisten Anda untuk melayani dan mencatat detailnya, sementara Anda menyambut pengunjung berikutnya.
Siapkan buku tamu, formulir isian (untuk catatan sendiri) yg berisi database calon pelanggan prospektif. Bagi tugas dengan asisten Anda untuk melayani dan mencatat detailnya, sementara Anda menyambut pengunjung berikutnya.
10. Follow Up (Tindaklanjuti) Pengunjung
yang Potensial
Setelah semua kerja keras di Pameran,
kumpulkan semua data prospek, dan pilah-pilah berdasarkan skala prioritas
tingkat prospeknyanya. Tindaklanjuti dengan menghubungi mereka, atau
mengirimkan sesuatu yang dijanjikan. Jangan lebih dari seminggu sesudah
pameran, mumpung masih hangat.
11. Evaluasi Kegiatan
a.
General Check-up
daftar inventaris barang setelah acara pameran pendidikan selesai jangan sampai
ada yang tertinggal. Koordinasi dengan
pihak panitia penyelenggara jika sewaktu-waktu terjadi masalah operasional
selama pemyelanggaran dari awal sampai selesai.
b.
Selalu
perhitungkan untung rugi mengikuti pameran. Dan catat semua pemasukan dan
pengeluaran. Jangan ikut pameran hanya karena kebiasaan, atau karena tawaran
manis penyelenggara, atau karena ada sisa tempat yang murah. Ikutilah pameran
secara rasional.
c.
Belajar
dari orang lain. Selalu tanyakan pendapat pengunjung tentang apa yang mereka
suka dan tidak suka dari stand Anda. Apa yang menarik mereka untuk masuk, tanya
juga pendapat panitia penyelenggara, atau pendapat teman-teman. Sehingga
pameran selalu akan menjadi semakin baik lagi di kemudian hari. Jika perlu siapkan angket kesan dan pesan Stand
pameran (khusus pengunjung yang antusias dan lama berkunjung).
d.
Jika
terbukti sukses partisipasi stand pameran kita terhadap peningkatan volume
penjualan aset produk dan jasa kita setelah 1 bulan acara selesai, maka kita bisa
merancang kembali prioritas agenda kegiatan yang sama dalam jangka menengah dan
jangka panjang.
Kunci suksesnya
adalah KERJA KERAS dan CERDAS selama pameran. Berdiri seharian
menjaga stand, harus tampil segar setiap saat, harus selalu ramah melayani, dan
sesudah pameran, masih harus juga menindaklanjuti kontak-kontak calon pelanggan
potensial yang didapat selama di
pameran. SELAMAT MENCOBA DAN SEMOGA SUKSES SELALU!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar