Menghadirkan Expert (ahli) ke Ruang Kelas
Belajar dari ibu Siska Sofita dan Dr Hery Hermas.
Bagaimana bentuk implementasinya?
pertanyaan ini seringkali mengkerutkan jidat guru, karena menjadi
seorang fasilitator dalam pembelajaran tidak mudah, guru harus
benar-benar berani mengubah paradigma pengajaran dari lebih bersifat
‘top-down’ menjadi hubungan kemitraan. Guru dalam posisi ‘top-down’
seringkali diposisikan sebagai ‘atasan’ sedangkan siswa sebagai
‘bawahan’, adanya pola ini menggiring guru untuk otoriter, tidak pernah
salah, superior, satu-satunya sumber ilmu, sarat komando dan intruksi,
sementara siswa sebagai ‘bawahan’ yang harus patuh kepada intruksi guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar