Menghadirkan Expert (ahli) ke Ruang Kelas
Belajar dari ibu Siska Sofita dan Dr Hery Hermas.
Seiring
dengan bergesernya pendekatan pembelajaran dewasa ini, konsep guru
sebagai seorang fasilitator semakin ngetren dikalangan dunia pendidikan.
FASILITATOR secara sederhana didefenisikan sebagai orang yang bertugas
untuk memfasilitasi, jika kita menghubungkannya dengan peran seseorang,
maka tugas kita adalah memfasilitasi kepentingan orang tersebut. Dalam
dunia pendidikan, guru dituntut sebagai fasilitator artinya guru
bertindak sebagai seorang yang memfasilitasi kepentingan siswa sehingga
apa yang diinginkan tercapai. Dengan kata lain guru sebagai fasilitator
bermakna bahwa guru juga harus berfungsi sebagai pemberi fasilitas atau
melakukan fasilitasi. Guru menjadi jembatan yang baik di depan para
siswanya. guru harus dapat mengajak, merangsang, dan memberikan stimulus
kepada siswa agar mampu mengoptimalkan kecerdasannya dan kecakapannya
secara bebas, tetapi tetap bertanggung jawab.
Bagaimana bentuk implementasinya?
pertanyaan ini seringkali mengkerutkan jidat guru, karena menjadi
seorang fasilitator dalam pembelajaran tidak mudah, guru harus
benar-benar berani mengubah paradigma pengajaran dari lebih bersifat
‘top-down’ menjadi hubungan kemitraan. Guru dalam posisi ‘top-down’
seringkali diposisikan sebagai ‘atasan’ sedangkan siswa sebagai
‘bawahan’, adanya pola ini menggiring guru untuk otoriter, tidak pernah
salah, superior, satu-satunya sumber ilmu, sarat komando dan intruksi,
sementara siswa sebagai ‘bawahan’ yang harus patuh kepada intruksi guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar