Kamis, 16 Oktober 2014

BELAJAR DARI FILOSOFI PENSIL YANG LEGENDARIS


BELAJAR DARI  FILOSOFI PENSIL

Kita akan belajar dari ilustrasi pensil. Pada suatu hari terjadilah percakapan antara pabrik pensil dengan pensil yang akan dipasarkan di dunia luar. Pabrik pensil adalah sang pencipta dari pensil tersebut memberikan 7 nasehat kepada pensil tersebut supaya dapat berhasil di dunia luar.

1. Bergantung kepada tangan yang menggunakannya.
Bila pensil ditangan seorang anak kecil dia akan dipakai untuk mencorat - coret saja, tetapi bila berada ditangan seorang seniman dia dapat menghasilkan sesuatu yang tak ternilai harganya.

2. Tergantung pada kemampuanmu untuk dituntun oleh tangan tersebut.
Setelah pensil berada ditangan yang benar. Untuk bisa berhasil tergantung dari pensil itu menyerahkan diri sepenuhnya di tuntun oleh tangan yang memegang (tidak memberontak)

3. Melewati proses yang sakit (peruncingan)
Untuk mendapatkan hasil karya yang terbaik pencil tersebut harus diruncingkan. Hal ini akan menyakitkan tetapi perlu bagi pensil untuk diruncingkan agar dapat digunakan dengan maksimal.

4. Dilengkapi dengan penghapus.
Saat memakai pensil pesti pernah terjadi kesalahan tetapi pensil selalu dilengkapi dengan penghapus untuk memperbaiki kesalahan - kesalahan yang pernah dilakukan.

5. Yang paling berharga dari pensil adalah yang ada didalam pensil bukan yang diluar.
Pensil dapat membuat karya apabila memiliki bagian dalam yang kuat dan tidak patah, bukan penampilan luar biasa saja yang terbaik tetapi yang terpenting adalah bagian dalam dari pensil.

6. Tinggalkan jejak

Pensil yang dipakai makin lama makin pendek dan akhirnya habis. Karena itu pada saat masih dapat digunakan tinggalkan jejak terbaik yang dapat dikenang sepanjang masa.

7. Patah bukan akhir dari segalanya
Pensil dapat patah, tetapi patahan dari pensil itu dapat diruncingkan lagi dan dipakai kembali.

@ Semoga Bermanfaat@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar