Selasa, 21 Oktober 2014

IPB dinyatakan sebagai Kampus Paling Inovatif Se-Indonesia menurut Kementerian Riset & Teknologi serta Bussines Inovation Center (BIC)


JABAR, SACOM - IPB dinyatakan sebagai kampus paling inovatif se-Indonesia menurut Kementerian Riset & Teknologi serta Bussines Inovation Center (BIC).

“Dalam tujuh tahun terakhir Kementerian Riset dan Teknologi bersama Bussines Inovation Center (BIC) mempublikasikan daftar inovasi paling prospektif di Indonesia dan IPB adalah kampus paling inovatif di Indonesia.,” terang Rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., dalam acara The Opening of Yanmar Research Institute (YARI) IPB yang merupakan program kerjasama IPB – YARI (17/10).

Menurut Rektor, IPB sudah mengeluarkan 278 inovasi dari 721 inovasi paling prospektif di Indonesia. Tentu saja ini sangat membanggakan.

Kerja sama riset dan teknologi antara YARI dengan IPB tentu sangat menggembirakan. Diharapkan kerjasama ini semakin melahirkan banyak kreasi-kreasi anak bangsa untuk kita manfaatkan.

YARI sendiri adalah salah satu perusahaan milik Jepang yang memang konsern dalam pengembangan teknologi pertanian.

“Pembentukan kerjasama ini untuk memetakan situasi dan masalah pengembangan pertanian Indonesia dan menemukan solusi terbaik. Selain itu, diseminasi hasil riset ini nantinya untuk masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat berkontribusi mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan terutama di bidang pertanian dengan pertanian ramah lingkungan, dan solusi energi terbarukan.

Petani pun diuntungkan dengan kerjasama ini karena tujuan lain kerjasama ini adalah berkontribusi meningkatkan standar kehidupan petani dengan pertanian yang menguntungkan, melepaskan petani dari pekerjaan yang berat, dan mengutamakan keselamatan para petani.

Sementara itu perwakilan YARI sangat mengapresiasi kerjasama ini. “Saya sangat senang dapat mengahadiri acara ini. Saya juga mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-50 kepada Fateta IPB. Tujuan dari kerjasama ini adalah berkontribusi untuk modernisasi pertanian dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian indonesia, serta memberikan mekanisasi yang cocok untuk petani. Kami berharap riset ini dapat berkontribusi pada pengembangan pertanian di Indonesia,” ujar Naoki Kobayashi.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fateta IPB, Dr. Sam Herodian, MS mengatakan kerjasama antara IPB dan Yanmar dimulai karena IPB  concern terhadap mekanisasi pertanian di Indonesia.

“Karena kami memandang dari sudut pandang yang berbeda dan kami berharap pada akhirnya kerjasama ini akan meningkatkan kesejahteraan petani. Mesin pertanian ini dapat menekan loses yang tadinya 11 persen apabila dikerjakan secara konvensional, menjadi 2-3 persen. Saya berharap YARI-IPB dapat berkontribusi banyak dalam pengembangan mekanisasi di Indonesia,” paparnya.

Dalam acara tersebut dipamerkan juga salah satu karya inovasi peneliti IPB yakni mesin Fastrex,  transporter Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang diciptakan oleh  Dr. Ir. Desrial, M.Eng. (RF) Baca riset IPB: IPB Berhasil Buat Kopi Luwak Tanpa Luwak.

Saya sangat bangga dan acungi jempol 4 ibu jari sebagai salah satu alumninya. Semoga IPB selalu maju dan tetap Jaya sepanjang Masa. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar