Beberapa tahun terakhir ini banyak
sekali penawaran bisnis franchise di Indonesia. Hampir setiap kali
majalah Franchise terbit, ada saja bisnis franchise baru yang
ditawarkan. Belum lagi kalo kita search di internet. Dalam artikel kali
ini, saya akan berbagi pengalaman saya memiliki 3 bisnis franchise dan
pengalaman rekan-rekan saya yang menjadi franchisor maupun franchisee.
Bagaimana kita seharusnya memilih bisnis franchise?
Langsung saja di awal tulisan ini
saya sampaikan fakta yang terjadi di Indonesia: Bisnis franchise yang
sukses di Indonesia hanya bisnis franchise yang dikelola langsung oleh franchisor-nya,
artinya franchisee hanya sebagai mitra pasif. Contohnya Indomaret,
Alfamart, Pizza Hut, McDonald’s, Lawson, Idolmart, Bimbel i-Khalifah, Macho
Barbershop, dsb. Sedangkan bisnis franchise yang menuntut franchisee
terjun langsung mengelola bisnisnya sebagai mitra aktif, hanya sebagian
outletnya saja yang sukses, berkisar 50% dari rata-rata jumlah outlet yang
biasa di klaim oleh franchisor. Kesuksesan bisnis franchise jenis
ini sangat bergantung pada keaktifan franchisee di dalam mengelola
outletnya. Bahkan tidak jarang franchisee harus berinisiatif sendiri
keluar dari SOP franchisor untuk bertahan menghadapi pasar.
Untuk itu, bagi anda yang saat ini
berniat untuk membeli bisnis franchise, tolong dipertimbangkan kembali
tujuannya. Kalo anda saat ini punya kesibukan lain dan berharap dengan bisnis franchise
bisa memiliki pasive income, maka saya sarankan untuk membeli franchise
yang bersifat mitra pasif. Kalo anda ingin membeli bisnis franchise
untuk belajar bisnis dan mempelajari sistemnya, silahkan pilih franchise
yang bersifat mitra aktif. Untuk menjadi franchisee mitra pasif, anda
tinggal pastikan reputasi franchisor dan survei beberapa outlet yang
sudah berjalan. Pastikan dari interview dengan franchisee lain
dan laporan keuangannya menguntungkan. Untuk menjadi franchisee mitra
aktif, selain memastikan reputasi franchisor dan survei ke beberapa outlet yang
lain, anda juga harus memastikan bahwa jenis bisnis yang dipilih sesuai dengan passion
anda dan sistemnya seperti yang ingin anda pelajari. Sehingga setelah masa
kontrak selesai, anda bisa buka bisnis serupa dengan merk anda sendiri. Bahkan
apabila tidak melanggar perjanjian, outlet yang lama tinggal anda ganti nama.
Pengalaman saya membeli Franchise
Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids, ini merupakan jenis franchisee
mitra aktif. Disana kami hanya mendapatkan sistem bisnisnya berikut modul-modul
dan training pengajarannya, sedangkan pengelolaannya menjadi tanggung jawab
kami selaku franchisee. Meski menggunakan nama besar Primagama, ternyata
support yang kami dapatkan tidak sesuai dengan harapan. Alhasil kami
harus melakukan berbagai inisiatif baru untuk dapat survive dipasar, ini
merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi saya.
Franchise kedua yang saya beli adalah
IndoWaffle, sebuah franchise kuliner jajanan anak-anak. Meski jenisnya
juga franchisee mitra aktif, namun Master Franchise wilayah saya
merupakan pebisnis handal yang berinisiatif tinggi, sehingga support yang dia
berikan untuk kemajuan mitranya sangat baik dan terbukti menguntungkan.
Franchise ketiga yang saya beli bersifat franchisee
mitra pasif, yaitu Bimbingan Minat Baca AIUEO (biMBA-AIUEO). Untuk yang satu
ini saya tinggal menyediakan tempat saja. Selebihnya langsung diurus oleh Franchisor,
sehingga setiap bulan saya tinggal terima bagi hasil dan laporan keuangannya
saja.
Saat ini, banyak penawaran bisnis
yang sebetulnya belum layak disebut franchise karena untuk menjadi
bisnis franchise banyak syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya bisnis
harus sudah berumur lebih dari 5 tahun dan terbukti menguntungkan. Sedangkan
sekarang banyak penawaran bisnis yang mengaku franchise tapi ternyata
hanya jualan gerobak dan sistem ala kadarnya. Bahkan beberapa berlindung
dibalik nama besar, baik lembaga maupun perorangan. Untuk itu, sebelum
memastikan membeli suatu bisnis franchise, minimal pastikan dulu 2 hal.
Pertama, siapa orang dibalik layarnya dan bagaimana reputasinya dalam bisnis
tersebut. Kedua, seberapa sehat bisnisnya, pastikan dengan survei dan data dari
outlet-outlet sebelumnya. Apabila franchisor enggan memberikan data yang
kita minta, maka franchise ini perlu kita curigai.
Jadi untuk memilih bisnis franchise,
pastikan dulu 3 hal. Pertama, apa tujuan anda membeli bisnis franchise?
Kedua, franchise jenis apa yang akan anda beli? Ketiga, pastikan kepada
siapa anda beli bisnis franchise tersebut dan seberapa sehat bisnisnya.
http://suryaanindita.wordpress.com/2013/07/14/cara-benar-memilih-bisnis-franchise/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar