Rabu, 29 Oktober 2014

Cara Benar Memilih Bisnis Franchise Yang Sehat dan Potensial


 
Beberapa tahun terakhir ini banyak sekali penawaran bisnis franchise di Indonesia. Hampir setiap kali majalah Franchise terbit, ada saja bisnis franchise baru yang ditawarkan. Belum lagi kalo kita search di internet. Dalam artikel kali ini, saya akan berbagi pengalaman saya memiliki 3 bisnis franchise dan pengalaman rekan-rekan saya yang menjadi franchisor maupun franchisee. Bagaimana kita seharusnya memilih bisnis franchise?
Langsung saja di awal tulisan ini saya sampaikan fakta yang terjadi di Indonesia: Bisnis franchise yang sukses di Indonesia hanya bisnis franchise yang dikelola langsung oleh franchisor-nya, artinya franchisee hanya sebagai mitra pasif. Contohnya Indomaret, Alfamart, Pizza Hut, McDonald’s, Lawson, Idolmart, Bimbel i-Khalifah, Macho Barbershop, dsb. Sedangkan bisnis franchise yang menuntut franchisee terjun langsung mengelola bisnisnya sebagai mitra aktif, hanya sebagian outletnya saja yang sukses, berkisar 50% dari rata-rata jumlah outlet yang biasa di klaim oleh franchisor. Kesuksesan bisnis franchise jenis ini sangat bergantung pada keaktifan franchisee di dalam mengelola outletnya. Bahkan tidak jarang franchisee harus berinisiatif sendiri keluar dari SOP franchisor untuk bertahan menghadapi pasar.
Untuk itu, bagi anda yang saat ini berniat untuk membeli bisnis franchise, tolong dipertimbangkan kembali tujuannya. Kalo anda saat ini punya kesibukan lain dan berharap dengan bisnis franchise bisa memiliki pasive income, maka saya sarankan untuk membeli franchise yang bersifat mitra pasif. Kalo anda ingin membeli bisnis franchise untuk belajar bisnis dan mempelajari sistemnya, silahkan pilih franchise yang bersifat mitra aktif. Untuk menjadi franchisee mitra pasif, anda tinggal pastikan reputasi franchisor dan survei beberapa outlet yang sudah berjalan. Pastikan dari interview dengan franchisee lain dan laporan keuangannya menguntungkan. Untuk menjadi franchisee mitra aktif, selain memastikan reputasi franchisor dan survei ke beberapa outlet yang lain, anda juga harus memastikan bahwa jenis bisnis yang dipilih sesuai dengan passion anda dan sistemnya seperti yang ingin anda pelajari. Sehingga setelah masa kontrak selesai, anda bisa buka bisnis serupa dengan merk anda sendiri. Bahkan apabila tidak melanggar perjanjian, outlet yang lama tinggal anda ganti nama.
Pengalaman saya membeli Franchise Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids, ini merupakan jenis franchisee mitra aktif. Disana kami hanya mendapatkan sistem bisnisnya berikut modul-modul dan training pengajarannya, sedangkan pengelolaannya menjadi tanggung jawab kami selaku franchisee. Meski menggunakan nama besar Primagama, ternyata support yang kami dapatkan tidak sesuai dengan harapan. Alhasil kami harus melakukan berbagai inisiatif baru untuk dapat survive dipasar, ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi saya.
Franchise kedua yang saya beli adalah IndoWaffle, sebuah franchise kuliner jajanan anak-anak. Meski jenisnya juga franchisee mitra aktif, namun Master Franchise wilayah saya merupakan pebisnis handal yang berinisiatif tinggi, sehingga support yang dia berikan untuk kemajuan mitranya sangat baik dan terbukti menguntungkan.
Franchise ketiga yang saya beli bersifat franchisee mitra pasif, yaitu Bimbingan Minat Baca AIUEO (biMBA-AIUEO). Untuk yang satu ini saya tinggal menyediakan tempat saja. Selebihnya langsung diurus oleh Franchisor, sehingga setiap bulan saya tinggal terima bagi hasil dan laporan keuangannya saja.
Saat ini, banyak penawaran bisnis yang sebetulnya belum layak disebut franchise karena untuk menjadi bisnis franchise banyak syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya bisnis harus sudah berumur lebih dari 5 tahun dan terbukti menguntungkan. Sedangkan sekarang banyak penawaran bisnis yang mengaku franchise tapi ternyata hanya jualan gerobak dan sistem ala kadarnya. Bahkan beberapa berlindung dibalik nama besar, baik lembaga maupun perorangan. Untuk itu, sebelum memastikan membeli suatu bisnis franchise, minimal pastikan dulu 2 hal. Pertama, siapa orang dibalik layarnya dan bagaimana reputasinya dalam bisnis tersebut. Kedua, seberapa sehat bisnisnya, pastikan dengan survei dan data dari outlet-outlet sebelumnya. Apabila franchisor enggan memberikan data yang kita minta, maka franchise ini perlu kita curigai.
Jadi untuk memilih bisnis franchise, pastikan dulu 3 hal. Pertama, apa tujuan anda membeli bisnis franchise? Kedua, franchise jenis apa yang akan anda beli? Ketiga, pastikan kepada siapa anda beli bisnis franchise tersebut dan seberapa sehat bisnisnya.
http://suryaanindita.wordpress.com/2013/07/14/cara-benar-memilih-bisnis-franchise/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar